Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar BUMN yang Mau IPO dan Rights Issue pada 2022

Erick Thohir menyiapkan sejumlah aksi korporasi BUMN, yakni 2 perusahaan IPO dan 5 perusahaan rights issue.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sambutan saat acara peringatan 25 Tahun initial public offering (IPO) Telkom di Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sambutan saat acara peringatan 25 Tahun initial public offering (IPO) Telkom di Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN melaporkan sejumlah BUMN beserta anak usahanya yang akan melakukan aksi korporasi initial public offering (IPO) dan rights issue pada 2022.

Aksi penawaran umum saham perdana atau IPO akan dilakukan oleh 1 BUMN, dan 1 anak usaha BUMN. Selain itu, 5 emiten yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia  menyiapkan aksi rights issue.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut sejumlah BUMN dan anak usahanya akan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia. Terdekat, PT Pertamina Geothermal Energy dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bakal melakukan IPO.

"Untuk 2022, kami akan go public PGE, kita tahu dorongan dunia mengenai green energy, green economy. Kita tetap mesti ikut globalisasi tetapi bukan berarti kita membuka sumber daya alam sebesar-besarnya untuk pertumbuhan negara lain, tetapi kita prioritaskan untuk pertumbuhan negara kita," jelasnya dalam Rapat Kerja di Komisi VI DPR, Kamis (2/12/2021).

Pertamina Geothermal Energy merupakan cucu usahan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang energi panas bumi. Rencananya, PGE melakukan IPO pada kuartal II/2022.

Menurut Erick, PGE bakal fokus bisnis green electric eco lifestyle untuk listrik, dan menjadi bagian dari transformasi 15 Giga Watt PLN ke energi terbarukan.

Adapun, rencana go public ASDP merupakan bagian dari mendukung aktivitas pelayanan sekaligus aktivitas korporasi perusahaan.

"ASDP akan go public, kondisi kapal semakin tua, ini membahayakan kita untuk mendasarkan transportasi dengan kondisi seperti ini, keselamatan publik menjadi kunci, harus mencari alternatif pendanaan, tak mungkin PMN, perbaiki kapal ferry terbaru keselamatan penumpang terjadi," katanya.

Upaya menjadi perusahaan terbuka ini menjadi bagian dari alternatif pendanaan agar BUMN bisa lebih mandiri memperbaiki dengan cara-cara lain sehingga dapat melayani publik dan dengan korporasi yang lebih baik.

Di sisi lain, rencana rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) akan dilaksanakan oleh 5 emiten BUMN, yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), dan PT Kimia Farma Tbk. (KAEF).

Pada 2021, entitas BUMN yang berhasil IPO ialah PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel senilai Rp18,79 triliun. Adapun, rights issue terbesar dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) senilai Rp96 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper