Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Emtek (EMTK) Menguat Tersengat IPO Grab di Bursa AS

Penguatan saham EMTK itu ditopang oleh aksi Grab yang mencatatkan saham perdana di Bursa Amerika Serikat.
Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dan Wakil Direktur Utama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) Sutanto Hartono dalam acara peluncuran kolaborasi Grab-EMTK secara daring pada Senin (26/7/2021)./Istimewa
Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dan Wakil Direktur Utama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) Sutanto Hartono dalam acara peluncuran kolaborasi Grab-EMTK secara daring pada Senin (26/7/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) terkena sengatan initial public offering (IPO) Grab di bursa Amerika Serikat.

Pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (2/12/2021), saham EMTK melonjak 0,26 persen menjadi Rp1.925. Selama perdagangan saham perseroan telah menguat lima poin.

Padahal ketika perdagangan baru dibuka, saham emiten teknologi itu sempat terkoreksi hingga Rp1.890. Kemudian memantul hingga level tertinggi Rp1.930. Investor mentransaksikan saham EMTK sebanyak 2.233 kali.

Adapun, jumlah saham yang beredar mencapai 14,18 juta dengan nilai sebesar Rp27,19 miliar. Dari jumlah tersebut, investor asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp7,76 miliar.

Saat ini kapitalisasi pasar EMTK mencapai Rp117,81 triliun dengan price earning ratio (PER) sebesar 406,94 kali.

Penguatan saham EMTK itu ditopang oleh aksi Grab yang mencatatkan saham perdana di Bursa Amerika Serikat. Sebagaimana diketahui, Grab merupakan salah satu portofolio investasi milik EMTK.

Sementara itu, nilai gabungan antara Grab dan Altimeter yakni sebuah perusahaan cek kosong diprediksi memiliki valuasi ekuitas berdasarkan pro-forma sekitar US$39,6 miliar atau Rp 578,4 triliun. Nantinya, dalam IPO, gabungan perusahaan ini diproyeksi menerima US$4,5 miliar dalam bentuk aliran dana tunai dari investasi yang baru masuk.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. Alvin Sariaatmadja mengatakan akan terus mengedepankan unit bisnis teknologi dan kesehatan yang berada di dalam portofolionya. Sementara bagi bisnis yang tidak menjadi inti bisnis akan dilepas atau diperkecil skalanya.

“Kami harus memilih bisnis mana yang akan dikembangkan dan tidak menjadi core sehingga bisa dijual atau dikecilkan. Bagi kami bisnis teknologi dan healthcare akan menjadi fokus utama ke depan,” katanya dikutip Rabu (17/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper