Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Varian Omicron Berpotensi Tekan Harga Minyak

Hga minyak berpeluang bergerak turun di balik kekhawatiran pasar perihal kemanjuran vaksin Covid-19, yang mengikis prospek permintaan.
Ilustrasi. Kapal tanker pengangkut minyak./Bloomberg
Ilustrasi. Kapal tanker pengangkut minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak mentah global berpotensi lanjut turun menyusul kekhawatiran penyebaran Virus Corona varian Omicron.

Pada perdagangan Rabu (1/12/2021) pukul 10.25 WIB, harga minyak mentah West texas Intermediate terpantau naik 1,24 poin atau 1,87 persen ke Us$67,42 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent turun 2,87 poin atau 3,91 persen ke US$70,57 per barel.

Tim Riset Monex Investindo Futures (MIFX) mengatakan harga minyak berpeluang bergerak turun, di balik kekhawatiran pasar perihal kemanjuran vaksin Covid-19 terhadap varian Omicron serta laporan API yang menunjukkan penurunan cadangan minyak mentah AS yang lebih sedikit dari estimasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa varian virus corona Omicron membawa risiko lonjakan infeksi yang sangat tinggi. Meski masih belum jelas seberapa parah varian baru itu dan apakah bisa melawan vaksin yang ada, namun beberapa negara telah memberlakukan pembatasan perjalanan.

Selain itu, beberapa maskapai penerbangan besar seperti Qatar Airways, United Airlines, Delta Air Lines dan Singapore Airlines telah menangguhkan perjalanan dari Afrika Selatan.

Di sisi lain, varian Omicron akan menjadi pertimbangan bagi OPEC+ yang akan bertemu pekan ini untuk membahas kebijakan produksi untuk bulan Januari nanti.

Komite teknis OPEC+ telah menunda pertemuan yang awalnya dijadwalkan hari Selasa dengan pertimbangan untuk mendapatkan waktu lebih dalam menilai dampak varian Omicron terhadap permintaan minyak.

"Minyak WTI berpeluang dijual selama bergerak di bawah level resistance di US$67,50 karena berpotensi bergerak turun menguji level support terdekat di US$66,50 per barel," tukisnya dalam riset harian, Rabu (1/12/2021).

Namun, jika harga minyak bergerak naik hingga menembus ke atas level US$67,50, minyak berpeluang dibeli karena berpotensi naik lebih lanjut membidik resistance selanjutnya di US$68,20 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper