Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi RI Memanas, Indeks Bisnis-27 Ikut Tumbuh, ICBP Paling Naik

Dari 27 anggota konstituen yang ada dalam indeks Bisnis-27, terpantau 11 saham menguat, 14 saham melemah, dan 2 saham stagnan
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 menutup perdagangan di teritori positif pada perdagangan hari ini, Rabu (1/12/2021), ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru melemah.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, indeks hasil kerja sama harian Bisnis Indonesia dan Bursa tersebut mengakhiri lajunya di level 507,24. Indeks Bisnis-27 menutup perdagangan dengan naik 0,52 persen atau 2,03 poin.

Sepanjang perdagangan indeks Bisnis-27 bergerak di rentang 504,63 hingga tertinggi di level 513.

Dari 27 anggota konstituen yang ada dalam indeks Bisnis-27, terpantau 11 saham menguat, 14 saham melemah, dan sisanya 2 saham berada di posisi yang sama dengan perdagangan sebelumnya alias stagnan.

Saham ICBP menjadi saham yang memimpin penguatan dengan naik 5,62 persen atau 475 poin ke level Rp8.925. Lalu, diikuti saham ADRO yang naik 3,24 persen atau 55 poin ke Rp1.755. 

Adapun IHSG terpantau terkoreksi 0,40 persen atau 26,25 poin ke level 6.507. Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan inflasi sepanjang November masih berada di kisaran wajar. Menurutnya hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan IHSG.

“Inflasi masih cukup rendah, tetapi ditambah kabar percepatan tapering dan naiknya level PPKM , hal ini membuat IHSG tertekan dalam jangka pendek,” katanya kepada Bisnis pada Rabu (1/12/2021).

Wawan meyakini ekonomi saat ini masih jauh dari overheat. Sebaliknya, dia meyakini ekonomi akan terus pulih sampai dengan tahun depan. IHSG pun dipercaya bisa memantul kembali ke level 6.700.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalam inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Secara tahunan, tingkat inflasi pada periode tersebut tercatat mencapai 1,75 persen (year-on-year/yoy). Sementara, secara tahun kalender inflasi mencapai 1,30 persen (year-to-date/ytd).

Kepala Badan Pusat Statistk Margo Yuwono mengatakan tingkat inflasi secara bulanan maupun secara tahunan ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2021.

“Perkembangan inflasi secara bulanan terjadi inflasi 0,37 persen. Selama 2021, ini merupakan inflasi yang tertinggi. Sementara, secara tahunan inflasi pada November tercatat 1,75 persen, ini juga tertnggi sepanjang 2021,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper