Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Rilis Data Inflasi IHSG Dibuka Menguat, Asing Masuk TLKM

IHSG sempat menyentuh level tertingginya pada 6.558,34 pada beberapa menit setelah pembukaan.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (1/12/2021) jelang rilis data inflasi periode November 2021.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka menguat pada posisi 6.550,91. IHSG sempat menyentuh level tertingginya pada 6.558,34 pada beberapa menit setelah pembukaan.

Tercatat, 172 saham menguat, 123 saham melemah dan 207 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign buy sebesar Rp8,35 miliar

PT Sentral Mitra Indormatika Tbk (LUCK) menjadi top gainers teratas hingga pukul 09.02 WIB dengan kenaikan 11,57 persen ke Rp482. Menyusul di belakangnya adalah PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) dan PT Royal Prima Tbk (PRIM) dengan penguatan masing-masing 5,21 persen dan 4,69 persen,

Investor asing tercatat membeli saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp31,5 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini. Menyusul dibelakangnya adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) senilai Rp6,2 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp1,9 miliar.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan kekhawatiran investor terkait dengan kemunculan varian baru Covid-19 yaitu Omicron, CEO Moderna Stephane Bancel mengeluarkan pernyataan bahwa vaksin saat ini masih kurang efektif untuk menangani varian baru tersebut.

“Kini muncul sentimen negatif lain yang datang dari ide Ketua The Fed yang mengatakan akan mempercepat proses tapering karena risiko inflasi meningkat didalam pertemuan The Fed di bulan Desember ini,” tulis Edwin dalam riset harian, Rabu (1/12/2021).

Ketiga sentimen negatif di atas telah menekuk lutut indeks utama global seperti DJIA yang turun 1,86 persen. Harga-harga komoditas juga berguguran seperti minyak mentah turun 4,55 persen, batu bara turun 8,89 persen, emas turun 0,63 persen, CPO turun 2,86 persen, nikel turun 1,08 persen, dan timah 0,50 persen.

Dengan kondisi seperti itu, IHSG diperkirakan masih akan bergerak terbatas pada hari ini di kisaran 6.470 - 6.564

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper