Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Napak Tilas Pabrik Semen Pertama di Indonesia

PT Semen Padang yang awalnya bernama NV Nerderlandsche Indische Portland Maatschappij merupakan pemilik pabrik semen pertama di kawasan Asia Tenggara.
Fasilitas kiln atau pembakar semen di Pabrik Indarung 1 milik PT Semen Padang. Pabrik Indarung 1 berhenti beroperasi penuh pada 1999./Dwi Nicken Tari
Fasilitas kiln atau pembakar semen di Pabrik Indarung 1 milik PT Semen Padang. Pabrik Indarung 1 berhenti beroperasi penuh pada 1999./Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA - Semen Padang selalu menjadi kebanggaan bagi masyarakat Minangkabau. Apabila melihat sejarahnya, perusahaan yang kini menjadi anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. ini turut menjadi saksi bisu sejarah Indonesia sejak masa kebangkitan nasional.

PT Semen Padang yang awalnya bernama NV Nerderlandsche Indische Portland Maatschappij merupakan pemilik pabrik semen pertama di kawasan Asia Tenggara. Pabrik itu dibangun pada 1910 atau berselang 2 tahun setelah berdirinya organisasi Boedi Oetomo yang menandakan dimulainya era kebangkitan nasional di Indonesia.

Pabrik yang diberi nama Indarung 1 itu terletak di Kel. Indarung, Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang, Prov. Sumatra Barat. Ketika awal beroperasi, pabrik Indarung 1 mendapat pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pertama di Indonesia yang dibangun lebih dulu pada 1908.

Pabrik Indarung 1 efektif memproduksi semen pada 1912 dengan kapasitas 22.800 ton semen per tahun. Di pabrik ini terdapat lima kiln atau silinder dengan panjang 50 meter dan diameter 2 meter sebagai tempat pembakar campuran semen.

Direktur Keuangan PT Semen Padang Tubagus M. Dharury memaparkan pembangunan pabrik pertama milik perseroan itu menggunakan semen yang diimpor langsung dari Inggris.

“Sekarang Semen padang yang menjadi pemain utama yang memasok semen di Pulau Sumatera bersama rekan kami yaitu Semen Andalas yang juga masih satu grup,” kata Tubagus, pekan lalu.

Oleh karena proses produksi di Pabrik Indarung 1 tergolong “basah” (wet process), kemudian PT Semen Padang membangun pabrik keduanya yaitu Pabrik Indarung II yang lebih ramah lingkungan pada 1979 dengan proses produksi kering (dry process). Kapasitas Pabrik Indarung II lebih besar yaitu mencapai 720.000 ton semen per tahun. 

Hingga kini, PT Semen Padang telah mengoperasikan total 5 pabrik semen yaitu Indarung II, Indarung III, Indarung IV, Indarung V, dan Indarung VI dengan total kapasitas produksi 8,9 juta ton per tahun. Adapun, Pabrik Indarung I berhenti beroperasi sejak 1999 dan kini tengah disiapkan untuk beralih fungsi menjadi museum.

Kendati industri semen termasuk yang tertekan sejak pandemi merebak pada tahun lalu, Tubagus optimistis perseroan masih dapat menjaga pangsa pasar tahun ini sebesar 9,6 persen secara nasional. Adapun, tahun lalu PT Semen Padang menguasai pangsa pasar sebesar 42,4 persen di Pulau Sumatera dengan peningkatan permintaan berasal dari Aceh, Sumatera Utara, dan Riau.

“Selama pandemi, salah satu blessing in disguise di Semen Padang adalah pembangunan jalan tol Trans Sumatera sejak 2019 sampai sekarang masih berjalan,” kata Tubagus.

Kendati demikian, lanjutnya, beberapa proyek yang akan rampung tahun ini tetap menjadi tantangan bagi penjualan Semen Padang. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Semen Padang tengah mengincar potensi pasar ekspor untuk produk klinker dan semen.

Nur Anita Rahmawati, Kepala Unit Humas & Kesekretariatan Dept. Komunikasi dan Hukum Semen Padang, mengatakan Semen Padang telah mengekspor semen sebanyak 451.614,94 metrik ton dan klinker sebayak 1,27 juta metrik ton pada periode Januari - Oktober 2021.

Adapun, negara tujuan utama ekspor semen PT Semen Padang ke Australia, Maladewa, dan Sri Lanka. Sedangkan negara tujuan utama pengiriman klinker ke Bangladesh.

“Semen yang diekspor terdiri dari dua tipe yaitu OPC (52.5N) untuk Australia dan tipe OPC (42.5N) untuk Maladewa dan Sri Lanka,” kata Anita, Kamis (25/11/2021).

Adapun, Semen Padang menargetkan ekspor semen sebanyak 198.600 metrik ton tahun ini dan sudah tercapai. Per September 2021, Semen Padang telah merealisasikan ekspor semen sebesar 484 persen dan per Oktober sudah mencapai 509 persen.

Selain melakukan ekspor semen dan klinker secara berkesinambungan, Semen Padang juga mengamankan kontrak jual beli semen dan klinker untuk 1 tahun pada periode Januari - Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Selanjutnya
Tantangan Harga Batu Bara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper