Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PALM Jual Aset Rp502,5 Miliar, Banting Setir Jadi Perusahaan Investasi

Manajemen PALM fokus mengurus proses-proses untuk memindahkan kegiatan usaha PALM menjadi bisnis investasi
Presdir PT Provident Agro Tbk (PALM) Tri Boewono (kedua kiri), bersama Direktur Devin Antonio Ridwan (kiri), Direktur Budianto Purwahjo (kedua kanan) dan Direktur Independen Boyke Antonius Naba berbincang seusai RUPS, di Jakarta, Senin (4/6/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Presdir PT Provident Agro Tbk (PALM) Tri Boewono (kedua kiri), bersama Direktur Devin Antonio Ridwan (kiri), Direktur Budianto Purwahjo (kedua kanan) dan Direktur Independen Boyke Antonius Naba berbincang seusai RUPS, di Jakarta, Senin (4/6/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Saratoga, PT Provident Agro Tbk. (PALM) tengah menyiapkan perpindahan kegiatan usaha menjadi perusahaan investasi setelah menjual 100 persen saham anak usahanya PT Mutiara Agam (MAG)

Direktur Provident Agro Devin Antonio Ridwan mengatakan, perseroan telah menyelesaikan penjualan seluruh saham yang dimiliki PALM pada PT Mutiara Agam atau MAG dengan harga jual saham sebesar Rp354,49 miliar.

Harga jual saham tersebut berdasarkan nilai perusahaan (Enterprise Value) MAG sebesar Rp502,5 miliar yang terdiri dari komponen harga pembelian saham dan kewajiban pelunasan hutang oleh MAG kepada Perseroan.

Devin mengatakan, setelah penjualan ini rampung, perseroan sedang mempersiapkan proses untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini sehubungan dengan rencana PALM untuk melakukan perubahan kegiatan usaha dari sebelumnya perkebunan.

“Saat ini kami sedang fokus mengurus proses-proses untuk memindahkan kegiatan usaha PALM menjadi bisnis investasi,” jelasnya dalam paparan publik perusahaan, Rabu (1/12/2021).

Devin mengatakan, perpindahan bisnis ini mulai dilakukan sejak beberapa tahun belakangan. Ia menjelaskan, selama 2 tahun ke belakang, dana yang dimiliki PALM diinvestasikan pada sejumlah saham, seperti pada sektor pertambangan.

Ia mengatakan, saat ini perusahaan tengah melakukan studi kelayakan untuk berpindah ke sektor usaha lain. Proses ini umumnya akan berlangsung selama kurang lebih 3 bulan.

PALM akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham terkait perpindahan sektor usaha. Devin mengatakan, proses ini umumnya akan memakan waktu sekitar 2 bulan.

Selanjutnya, perusahaan akan mengajukan permohonan perpindahan kegiatan usaha ini ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Untuk target konservatifnya, kemungkinan PALM sudah dapat restu dari para pemegang saham pada semester I/2022 mendatang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper