Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut Arwana Citramulia (ARNA) Habiskan Waktu di Pabrik Selama Pandemi

Dengan pengamatan secara langsung, Tandean Rustandy menuturkan dirinya banyak berinteraksi dengan karyawan.
Direktur Utama PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) Tandean Rustandy saat berbincang dengan wartawan di wawancara akhir tahun Arwana Citramulia, Jakarta, Senin 29 November 2021/Dok.Perusahaan.
Direktur Utama PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) Tandean Rustandy saat berbincang dengan wartawan di wawancara akhir tahun Arwana Citramulia, Jakarta, Senin 29 November 2021/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat kinerja sebagian besar bisnis mengalami penurunan, tak terkecuali bisnis emiten keramik PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA). Namun, secara perlahan perseroan mampu beradaptasi menghadapi pandemi.

Direktur Utama Arwana Citramulia Tandean Rustandy mengatakan, ketika banyak pabrik menghentikan operasinya selama pandemi, pabrik emiten berkode saham ARNA ini masih tetap beroperasi. Dirinya bahkan tidak pernah satu hari pun di rumah dan menghabiskan waktunya di pabrik-pabrik milik ARNA.

"Selama pandemi saya tidak pernah enggak ke pabrik dan jarang ke kantor. Dari situ, tim kami melihat bagaimana strateginya untuk menghadapi pandemi ini. Akhirnya banyak yang diperbaiki," kata Tandean dalam wawancara akhir tahun ARNA, di Jakarta, Senin (29/11/2021).

Dari pengamatan langsung tersebut, Tandean menuturkan dirinya banyak berinteraksi dengan karyawan. Dia mengakui banyak fokus ke hal-hal yang teknis dan hal-hal yang berhubungan dengan human relation.

Dia pun menyempatkan setiap tiga minggu sekali memantau pabriknya di Jawa Timur dan Palembang.

"Pasti ganti-ganti ke Palembang dan Jawa Timur. Kalau saya lihat angka dari atas, semuanya enggak ada yang benar, semua bisa bohong. Kalau kita lihat di lapangan, foto kelihatannya bagus, tapi real-nya kita enggak tahu," ujarnya.

Dia melanjutkan, dirinya telah menghadapi berbagai tantangan sejak awal menjadi pengusaha. Tandean mengungkapkan dirinya mulai menjadi pengusaha di tahun yang menurutnya agak berbahaya, yakni di 1997-1998.

"Kalau saya mulai sebagai pengusaha, saya mulai di tahun yang agak berbahaya, 1997-1998, saya lewati. Lalu 2003 sampai 2008. Lalu sampai 2020, 2021, terbukti kami mampu melewatinya," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper