Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody's Revisi Naik Outlook Peringkat Utang LPKR Menjadi Positif

Moody’s meningkatkan outlook peringkat LPKR menjadi positif dari sebelumnya stabil. Outlook positif itu diberikan setelah Moody’s melakukan kajian ulang kinerja bisnis, posisi finansial, dan likuiditas LPKR.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady (kiri) bersama Presiden Direktur Ketut Budi Wijaya memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady (kiri) bersama Presiden Direktur Ketut Budi Wijaya memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investor Service mengerek naik outlook peringkat utang dari emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR)

Moody’s meningkatkan outlook peringkat LPKR menjadi positif dari sebelumnya stabil. Outlook positif itu diberikan setelah Moody’s melakukan kajian ulang kinerja bisnis, posisi finansial, dan likuiditas LPKR.

CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan perubahan outlook peringkat perseroan menjadi positif merupakan bukti perbaikan arus kas operasi perusahaan holding. Hal itu tercermin dari kenaikan pendapatan prapenjualan, penyelesaian proyek eksisting, pembagian dividen anak usaha, serta produktivitas negosiasi utang biaya subsidi sewa.

“Kami senang dengan outlook rating ‘Positif’ dari Moody’s yang didukung perbaikan arus kas, kenaikan likuiditas, dan prapenjualan yang tinggi dari perusahaan,” tulis John dalam siaran pers, Senin (29/11/2021).

Adapun, Moody’s disebut membuka peluang untuk menaikkan rating LPKR menjadi B2 dari sebelumnya B3 apabila arus kas operasi pada perusahaan holding berada di area positif. Selain itu syarat lainnya juga apabila LPKR tidak bergantung dengan penjualan aset serta rasio utang menunjukkan perbaikan.

Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada 30 September 2021, emiten dengan kode saham LPKR mengalami kenaikan pendapatan sebesar 44,20 persen menjadi Rp10,95 triliun dari posisi Rp7,59 triliun pada kuartal III/2021.

Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun berkurang drastis menjadi rugi Rp573,29 miliar dari sebelumnya rugi Rp2,34 triliun. EBITDA LPKR naik sebesar 84 persen seiring dengan pertumbuhan bisnis properti dan layanan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper