Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Redup Dibayangi Kekhawatiran Penyebaran Covid-19

Penurunan emas ini dipicu oleh serbuan ke aset-aset safe-haven karena kekhawatiran atas varian virus corona baru mengguncang sentimen risiko.
Ilustrasi emas batangan/ Bloomberg
Ilustrasi emas batangan/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas naik tipis pada akhir perdagangan Sabtu pagi (27/11/2021) setelah reli lebih dari satu persen yang sempat mendorong emas kembali di atas level US$1.800 per ounce.

Penurunan ini dipicu oleh serbuan ke aset-aset safe-haven karena kekhawatiran atas varian virus corona baru mengguncang sentimen risiko.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak US$1,2 atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada US$1,785,50 per ounce. Di pasar spot, emas naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di US$1.791,97 per ounce pada pukul 18.49 GMT, setelah naik setinggi US$1.815,26.

Pasar AS tutup pada Kamis (25/11/2021) untuk liburan Thanksgiving. Sehari sebelumnya, Rabu (24/11/2021), emas berjangka naik tipis 50 sen atau 0,03 persen menjadi US$1.784,30, setelah anjlok US$22,5 atau 1,25 persen menjadi US$1.783,80 pada Selasa (23/11/2021).

Adapun, pihak berwenang secara global bereaksi dengan waspada terhadap varian virus baru, dengan Uni Eropa dan Inggris di antara mereka yang memperketat kontrol perbatasan ketika para peneliti berusaha untuk mengetahui apakah mutasi itu resisten terhadap vaksin, memicu aksi jual di seluruh pasar yang merembes ke dalam minyak dan logam mulia lainnya.

Namun, setelah reli karena daya tarik safe-haven emas, perubahan bearish keseluruhan pada komoditas akhirnya menghampiri emas juga, kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, menambahkan reaksi pasar mungkin berlebihan.

Mendukung emas dan bahkan akhirnya membatasi penurunan adalah kemunduran tajam dalam dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih rendah. Ketiga indeks saham utama AS yang turun tajam, juga mendukung emas.

"Harga emas akan tetap didukung di lingkungan ini dan topik tapering (Fed) akan mengambil kursi belakang untuk saat ini," kata Alexander Zumpfe, dealer logam mulia di Heraeus, dikutip dari Antara.

Emas berjangka masih menuju minggu terburuk sejak pertengahan Juni, jatuh 3,6 persen minggu ini, tertekan oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve AS dapat mempercepat kenaikan suku bunga, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak berbunga.

Organisasi Kesehatan Dunia mengadakan pertemuan darurat pada Jumat (26/11/2021), menyatakan B.1.1.529, juga disebut varian Omicron, varian yang menjadi perhatian. Varian baru pertama kali muncul di Afrika Selatan dan telah terdeteksi di Botswana dan di antara para pelancong di Hong Kong dan Israel.

Logam mulia lainnya, tampaknya tidak terlepas dari pergerakan emas, dengan perak untuk pengiriman Desember turun 38,9 sen atau 1,66 persen, menjadi ditutup pada US$23,107 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun US$21 atau 2,15 persen menjadi ditutup pada US$954,3 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper