Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Mitratel (MTEL) Menguat Meski Dilepas Asing

investor asing masih tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp1,74 miliar terhadap saham Mitratel (MTEL).
(Ki-Ka) Direktur Operasi dan Pembangunan Mitratel Pratignyo Arif Budiman, Direktur Bisnis Mitratel Noorhayati Candrasuci, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Mitratel Ian Sigit Kurniawan saat press conference pencatatan saham perdana di Jakarta, Senin (22/11/2021)/Dok. Perusahaan
(Ki-Ka) Direktur Operasi dan Pembangunan Mitratel Pratignyo Arif Budiman, Direktur Bisnis Mitratel Noorhayati Candrasuci, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Mitratel Ian Sigit Kurniawan saat press conference pencatatan saham perdana di Jakarta, Senin (22/11/2021)/Dok. Perusahaan

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel dibuka menguat 3,27 persen ke level Rp790 per saham pada perdagangan hari ini, Selasa (23/11/2021).

Investor mentransaksikan saham Mitratel sebanyak 4.571 kali dengan nilai mencapai Rp45,05 miliar. Adapun saham yang beredar mencapai 57,95 juta. Mitratel diperdagangkan pada rentang Rp765 hingga Rp790 per saham.

Meski demikian, investor asing masih tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp1,74 miliar. Sebelumnya, Analis Henan Putihrai Steven Gunawan mengatakan pelemahan yang terjadi pada saham Mitratel hanya bersifat sementara. Hal itu diakibatkan oleh harga yang kurang atraktif.

Steven menjelaskan secara valuasi, EV/EBITDA Mitratel di level 13,3 kali relatif sama dengan TOWR yang berada pada 12,8 kali. Namun dengan tingkat marjin yg masih lebih inferior daripada anak usaha Grup Djarum.

Selain itu, ROE MTEL berada di kisaran 12 persen sedangkan TOWR sebesar 26 persen. Oleh sebab itu dia menilai harga saham MTEL pada saat ini kurang atraktif.

“Kalau ev/ebitda di bawah TOWR maka harga hari pertama masih berpeluang lebih diapresiasi pelaku pasar. Seharusnya harga IPO dilepas di bawah towr, baru lebih atraktif di mata pelaku pasar,” ungkapnya.

Dia pun menyayangkan dengan ROE lebih kecil daripada TOWR. Tetapi EV/EBITDA keduanya diperlakukan secara sama. Meski demikian, Steven masih merekomendasikan beli bagi saham anak BUMN tersebut.

Pasalnya dia melihat dalam 12 bulan ke depan saham MTEL mampu melaju hingga Rp1.300 per saham. Menurutnya secara sentimen sectoral atau industry, MTEL masih prospektif karena bisnis menara tengah cemerlang.

“Intinya, secara fundamental tidak ada yg perlu diragukan dari MTEL ini. Jika ada fluktuasi atas pergerakan harga sahamnya, itu lebih ke sudut pandang teknis pelaku pasar aja sih,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper