Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Mitratel (MTEL) Turun saat Hari Pertama Diperdagangkan, Ini Sebabnya

Secara fundamental tidak ada yangg perlu diragukan dari saham MTEL. Jika ada fluktuasi atas pergerakan harga sahamnya, itu lebih ke sudut pandang teknis pelaku pasar.
(Ki-Ka) Direktur Operasi dan Pembangunan Mitratel Pratignyo Arif Budiman, Direktur Bisnis Mitratel Noorhayati Candrasuci, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Mitratel Ian Sigit Kurniawan saat press conference pencatatan saham perdana di Jakarta, Senin (22/11/2021)/Dok. Perusahaan
(Ki-Ka) Direktur Operasi dan Pembangunan Mitratel Pratignyo Arif Budiman, Direktur Bisnis Mitratel Noorhayati Candrasuci, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Mitratel Ian Sigit Kurniawan saat press conference pencatatan saham perdana di Jakarta, Senin (22/11/2021)/Dok. Perusahaan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel turun pada hari pertamanya di perdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran harga saham perdana yang dinilai kurang atraktif.

Analis Henan Putihrai Steven Gunawan mengatakan pelemahan yang terjadi pada saham Mitratel hanya bersifat sementara. Hal itu diakibatkan oleh harga yang kurang atraktif.

Steven menjelaskan secara valuasi, EV/EBITDA Mitratel di level 13,3 kali relatif sama dengan TOWR yang berada pada 12,8 kali. Namun dengan tingkat marjin yang masih lebih inferior dibanding anak usaha Grup Djarum.

Selain itu, ROE MTEL berada di kisaran 12 persen, sedangkan kompetitornya seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) sebesar 26 persen. Oleh sebab itu dia menilai harga saham MTEL pada saat ini kurang atraktif.

“Kalau EV/EBITDA di bawah TOWR maka harga hari pertama masih berpeluang lebih diapresiasi pelaku pasar. Seharusnya harga IPO dilepas di bawah TOWR, baru lebih atraktif di mata pelaku pasar,” ungkapnya kepad Bisnis, Senin (22/11/2021)

Dia pun menyayangkan dengan ROE lebih kecil daripada TOWR. Tetapi EV/EBITDA keduanya diperlakukan secara sama. Meski demikian, Steven masih merekomendasikan beli bagi saham anak BUMN tersebut.

Pasalnya dia melihat dalam 12 bulan ke depan saham MTEL mampu melaju hingga Rp1.300 per saham. Menurutnya secara sentimen sektoral atau industri, MTEL masih prospektif karena bisnis menara tengah cemerlang.

“Intinya, secara fundamental tidak ada yang perlu diragukan dari MTEL ini. Jika ada fluktuasi atas pergerakan harga sahamnya, itu lebih ke sudut pandang teknis pelaku pasar aja sih,” katanya.

Sementara itu pada penutupan perdagangan Senin (22/11/2021), harga saham MTEL terkoreksi hingga 4,38 persen menjadi Rp765 per saham. Perseroan diperdagangkan sebanyak 79.047 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp1,09 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper