Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bersiap! Dividen Interim Hampir Rp10 Triliun Guyur Pasar Saham Akhir 2021

Pembagian dividen yang lebih banyak pada akhir tahun ini akan menjadi bonus bagi para investor yang sudah lebih dulu membeli saham dari emiten tertentu.
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan terbuka kembali royal membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya pada akhir tahun ini. Hal ini disebut menjadi tanda bahwa pemulihan ekonomi tengah berlangsung sepanjang 2021.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis per 22 November 2021, setidaknya sudah ada 12 emiten yang akan membagikan dividen interim pada akhir tahun ini.

Nilai total dividen interim tersebut mencapai sekitar Rp9,94 triliun, termasuk dengan pembayaran dividen dalam dolar AS. Komitmen dividen tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp5,30 triliun.

Beberapa emiten yang akan membagikan dividen adalah PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) sebesar Rp145,28 per saham atau total US$60 juta. Begitu pula emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) membagikan dividen Rp1.218 per saham atau total US$94,1 juta.

Selanjutnya PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk. (AMOR) senilai Rp61,05 per saham atau Rp67,77 miliar.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga akan membagikan dividen Rp25 per saham atau Rp3,08 triliun hingga PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) senilai Rp100 per saham atau Rp262,61 miliar.

Terbaru, emiten big caps PT Unilever Indonesia Tbk. memutuskan untuk membagikan dividen senilai total Rp2,51 triliun.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Utama mengatakan kinerja fundamental emiten yang ikut pulih seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial pada tahun ini menjadi salah satu pendorong pemberian dividen yang lebih tinggi dibandingkan akhir tahun lalu.

“Data menunjukkan secara umum kasus harian Covid-19 ini kecenderungannya menurun, seperti di Asia dan Afrika walaupun di Eropa baru-baru ini naik lagi. Tapi secara garis besar, ekonomi rebound,” kata Nafan kepada Bisnis, Minggu (21/11/2021).

Selain itu, keterjangkauan vaksinasi yang meluas juga menambah optimisme investor di tahun ini. Nafan mengingatkan bahwa investor di pasar modal biasanya melakukan akumulasi duluan terhadap sejumlah saham sebelum ekonomi benar-benar pulih yang dibuktikan dengan data.

Dengan demikian, pembagian dividen yang lebih banyak pada akhir tahun ini akan menjadi bonus bagi para investor yang sudah lebih dulu membeli saham dari emiten tertentu.

“Emiten berhasil meningkatkan kinerja sehingga berpeluang memberikan dividen yang lebih baik tahun ini. Sedangkan investor sudah mulai mengakumulasikan saham sehingga harga naik,” imbuh Nafan.

Adapun, pemberian dividen selain menjadi bonus bagi pemegang saham juga dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap emiten tersebut. Dengan demikian, lanjut Nafan, tak mengherankan emiten lebih royal memberikan dividen karena menjadi bentuk apresiasi kepada kepercayaan investor yang diterimanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper