Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Furnitur Naik di Akhir Tahun, Kinerja Integra Indocabinet (WOOD) Bakal Kuat

Permintaan furnitur dan komponen bangunan lainnya dari AS diperkirakan akan meningkat pada bulan-bulan tersisa tahun 2021.
PT Integra Group menyerahkan bantuan berupa 500 peti  jenazah dan 100 bed atau tempat tidur  untuk percepatan penanganan Covid-19 di Balai Kota Surabaya, Senin (9/8/2021)./Antararn
PT Integra Group menyerahkan bantuan berupa 500 peti jenazah dan 100 bed atau tempat tidur untuk percepatan penanganan Covid-19 di Balai Kota Surabaya, Senin (9/8/2021)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja keuangan PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir tahun 2021.

Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan mengatakan, secara kumulatif hingga Oktober 2021, pesanan penjualan emiten furnitur ini telah mencapai Rp4,9 triliun. Hal ini membawa total pendapatan perusahaan menjadi Rp4,1 triliun, atau naik 90,1 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Dengan pencapaian saat ini, kami yakin perusahaan akan mampu mengalahkan target pendapatan setahun penuh saat ini di Rp4,5 triliun, terutama jika tidak ada masalah pengiriman," kata Rizkia dalam risetnya, dikutip Minggu (21/11/2021).

Dia juga memperkirakan, permintaan furnitur dan komponen bangunan lainnya dari AS akan meningkat pada bulan-bulan tersisa tahun 2021.

"Seperti yang kami sebutkan dalam laporan kami sebelumnya, penjualan furnitur dan perabotan rumah di AS secara historis memuncak selama musim liburan akhir tahun," ucap dia.

Dia melanjutkan, pada Oktober, Biro Sensus AS melaporkan di antara bisnis ritel dan layanan makanan, toko ritel furnitur dan furnitur rumah mengalami peningkatan tahunan tertinggi dalam hal penjualan bulanan mereka sebesar 32 persen YoY pada sembilan bulan 2021, bersama dengan bahan bangunan dan perlengkapan, dan perlengkapan taman sebesar 14,4 persen YoY.

Dia melanjutkan, pada sembilan bulan 2021, pelanggan utama WOOD di AS adalah beberapa grosir atau pengecer terbesar di negara tersebut, yaitu, Hampton Lumber yang menyumbang 18,5 persen dari pendapatan, Target Store 12,6 persen, dan Grosir Costco.

Mirae Asset Sekuritas pun percaya dengan permintaan yang lebih baik di semester II/2021, dibandingkan semester I/2021, akan mengalahkan target pendapatan WOOD di 2021 sebesar Rp4,5 triliun.

"Dengan margin bersih yang stabil, hal ini juga akan tercermin pada laba bersihnya," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper