Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Berburu Safe Haven, Harga Emas Mengkilap

Kenaikan harga emas bahkan terjadi saat data ritel AS yang lebih baik dari perkiraan memperkuat dolar sehingga membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas melonjak pada akhir perdagangan Rabu (17/11/2021) waktu New York, karena kekhawatiran inflasi mendorong investor memburu logam safe-haven.

Kenaikan harga emas bahkan terjadi saat data ritel AS yang lebih baik dari perkiraan memperkuat dolar sehingga membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Mengutip Antara, Kamis (18/11/2021), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat US$16,1 atau 0,87 persen menjadi ditutup pada US$1.870,20 per ounce. Di pasar spot emas naik 0,90 persen menjadi US$1.865,66 per ounce pada pukul 19.00 GMT.

Sehari sebelumnya, Selasa (16/11/2021), emas berjangka tergelincir US$12,5 atau 0,67 persen menjadi US$1.854,10, setelah melemah US$1,9 atau 0,1 persen menjadi US$1.866,60 pada Senin (15/11/2021), dan terdongkrak US$4,6 atau 0,25 persen menjadi US$1.868,50 pada Jumat (12/11/2021).

"Dukungan mendasar untuk emas dan perak tetap tekanan inflasi yang terus kami lihat di pasar," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Dolar AS, yang juga bersaing dengan emas sebagai penyimpan nilai yang aman, menyentuh level tertinggi sejak Juli 2020, didukung oleh data ritel AS yang lebih baik dari perkiraan.

"Jika ketua Fed, dalam waktu dekat, mengindikasikan pengurangan pembelian aset dapat dipercepat untuk melawan inflasi atau jika pasar percaya suku bunga akan naik lebih cepat dari yang diantisipasi, emas bisa berada di bawah beberapa tekanan ringan," kata Meger.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas tanpa bunga.

The Fed mulai mengurangi pembelian obligasi secara bertahap bulan ini dan berharap untuk mengakhiri pembelian sama sekali pada pertengahan 2022. Pertemuan penetapan kebijakan berikutnya adalah pada pertengahan Desember.

Analis Eksternal Kinesis Money Carlo Alberto De Casa mengatakan, kenaikan suku bunga tetap menjadi risiko potensial untuk emas dan hanya penembusan di atas US$1.875 yang dapat mendorong kenaikan lebih lanjut.

Kenaikan harga-harga, sebagian besar didorong oleh melonjaknya biaya-biaya energi, tetap menjadi perhatian di negara lain juga.

Inflasi Inggris mencapai level tertinggi 10 tahun, memperkuat ekspektasi bank sentral Inggris (BoE) akan menaikkan suku bunga pada Desember.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 22,3 sen atau 0,89 persen, menjadi ditutup pada US$25,167 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun US$5,4 atau 0,5 persen, menjadi ditutup pada US$1.069,10 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper