Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Sinar Mas DSSA Stock Split 1:10, Sahamnya Jadi Laris?

DSSA berencana akan melakukan pemecahan saham atau stock split, dengan rasio 1:10.
Dian Swastika Sentosa. /dss.faberhost.web.id
Dian Swastika Sentosa. /dss.faberhost.web.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) berencana melakukan pemecahan saham atau stock split, serta melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement.

Analis Teknikal Panin Sekuritas William Hartanto langkah ini bisa membuat saham emiten menjadi likuid dan terjangkau untuk investor ritel. Namun, tidak bisa dilihat menarik tidaknya dari rasionya.

Adapun, mengenai efek setelah stock split, William mengatakan, tren harga saham akan berlanjut seperti sebelum stock split. Kalau sahamnya naik sebelum split, maka setelah split akan berlanjut uptrend.

“Oleh karena itu saya rekomendasikan beli untuk saham ini,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (16/11/2021).

DSSA berencana akan melakukan pemecahan saham atau stock split, dengan rasio 1:10. Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/11/2021), DSSA menyampaikan nilai nominal saham perseroan setelah stock split adalah Rp25 per saham, dari sebelumnya Rp250 per saham.

"Stock split ini diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham perseroan, meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan, meningkatkan likuiditas saham perseroan, dan mendukung pertumbuhan nilai perseroan," tulis Manajemen DSSA.

Selain itu, dengan stock split ini, jumlah saham perseroan yang beredar akan bertambah menjadi 7.705.523.200 saham, dari sebelumnya 770.552.320 saham.

Untuk menjalankan aksi korporasi ini, DSSA rencananya akan melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 22 Desember 2021.

Pada perdagangan hari ini, saham DSSA terkoreksi 300 poin atau 0,6 persen ke level Rp49.975 per saham. Saham DSSA saat ini menjadi saham termahal yang diperdagangkan di BEI.

Hanya ada 3 transaksi saham DSSA hari ini dengan nilai Rp15 juta dan volume 300 saham. Perdagangan saham DSSA memang kurang likuid.

Adapun sejak awal tahun hingga saat ini, saham DSSA tercatat telah mengalami kenaikan 212,34 persen. Saham ini memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp38,51 triliun, dengan PER 30,24 kali.

Melambungnya saham DSSA tak lepas dari peningkatan harga batu bara dan rencana entitas usaha mengakuisisi aset tambang di Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper