Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINO Serap Capex Rp288 Miliar, Benahi Pabrik yang Terbakar

Serapan capex KINO yang cukup besar ini digunakan untuk pengadaan barang kembali fasilitas yang terbakar di awal tahun 2020.
Produk minuman yang diproduksi PT Kino Indonesia Tbk./kino.co.id
Produk minuman yang diproduksi PT Kino Indonesia Tbk./kino.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) menyampaikan telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp288 miliar hingga kuartal III/2021.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan KINO Budi Muljono mengatakan, serapan capex perseroan hingga akhir tahun ini diproyeksi mencapai Rp350 miliar.

"Serapan capex sampai kuartal III/2021 sekitar Rp288 miliar. Sampai akhir tahun diprediksi mencapai Rp350 miliar," kata Budi dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (15/11/2021).

Dia menjelaskan, serapan capex perseroan yang cukup besar ini digunakan untuk pengadaan barang kembali untuk fasilitas yang terbakar di awal tahun 2020. Sebagaimana diketahui, pabrik Kino Indonesia di Sukabumi yang memproduksi kosmetik terbakar di awal 2020.

Selain mengganti fasilitas yang terbakar, capex perseroan juga digunakan untuk mengganti mesin-mesin perseroan yang telah lama tidak efisien, dengan mesin yang baru dan lebih efisien.

"Selain itu juga ada penggunaan sistem agar lebih efisien dari sisi operasional. Antara lain penggunaan sistem sales untuk memantau dan mendapatkan data penjualan lebih real time," ujarnya.

Adapun hingga kuartal III/2021, Kino membukukan penjualan sebesar Rp2,93 triliun, turun 5,79 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp3,11 triliun.

Sementara itu, beban pokok penjualan di akhir September 2021 sebanyak Rp1,55 triliun, turun 2,52 persen dari Rp1,59 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy). Dengan demikian, laba kotor yang didapatkan perseroan di kuartal III/2021 sebesar Rp1,37 triliun.

Laba bersih KINO hingga akhir September 2021 pun terpangkas 49,10 persen menjadi Rp82,8 miliar, dari Rp180,1 miliar yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper