Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Snack Siantar Top Raih Pendapatan Rp3 Triliun per Kuartal III/2021

Siantar Top mencetak penjualan bersih sebesar Rp3,04 triliun naik 8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu RP2,81 triliun.
Twistko, salah satu produk PT Siantar Top Tbk. (STTP).
Twistko, salah satu produk PT Siantar Top Tbk. (STTP).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsumer PT Siantar Top Tbk. (STTP) mencetak kenaikan pendapatan hingga kuartal III/2021. Sayangnya, laba bersih mengalami penurunan.

Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 30 September 2021, yang dikutip Senin (15/11/2021), emiten berkode STTP tersebut mencetak penjualan bersih sebesar Rp3,04 triliun naik 8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu RP2,81 triliun.

Adapun, beban pokok penjualan STTP meningkat menjadi Rp2,3 triliun per kuartal III/2021 dibandingkan dengan Rp2,02 triliun per kuartal III/2020. Dengan begitu, laba kotor perseroan pun mengalami penurunan menjadi Rp745 miliar dari Rp789,21 miliar.

Selain itu, beban penjualan perseroan juga meningkat menjadi Rp199,33 miliar dari Rp136,94 miliar. Walhasil, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk STTP turun 9,61 persen menjadi Rp433,31 miliar sepanjang 9 bulan 2021 dari Rp479,35 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan turun cukup drastis hingga kuartal III/2021 menjadi Rp599,21 miliar dari Rp775,69 miliar pada akhir tahun lalu.

Rinciannya, liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp441,37 miliar dari Rp626,13 miliar, sementara liabilitas jangka panjang naik menjadi Rp157,84 miliar dari Rp149,56 miliar.

Dari sisi ekuitas, posisinya semakin kuat dengan naik menjadi Rp3,1 triliun per kuartal III/2021 dibandingkan dengan Rp2,67 triliun per akhir tahun lalu.

Jumlah aset STTP naik menjadi Rp3,7 triliun per 9 bulan 2021 dari Rp3,44 triliun pada 31 Desember 2020. Rinciannya, jumlah aset lancar naik menjadi Rp1,77 triliun dari Rp1,5 triliun, sedangkan jumlah aset tidak lancar turun tipis menjadi Rp1,93 triliun dari Rp1,94 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper