Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Central Proteina (CPRO) Raup Laba Bersih Rp2,1 Triliun per Kuartal III/2021

CPRO mencatatkan laba bersih Rp2,11 triliun pada kuartal III/2021, berbalik dari rugi bersih sebesar Rp68,59 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) Hendri Laiman (kiri) sedang berbincang dengan Corporate Secretary CPRO Armand Ardika, saat Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Senin (23/6/2021). /Istimewa.
Presiden Direktur PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) Hendri Laiman (kiri) sedang berbincang dengan Corporate Secretary CPRO Armand Ardika, saat Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Senin (23/6/2021). /Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten industri akuakultur, budidaya ikan dan udang, PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) mampu membalikkan kerugian pada kuartal III/2020 menjadi laba pada kuartal III/2021.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Kamis (11/11/2021), CPRO mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,11 triliun. Jumlah tersebut berbanding terbalik dengan catatan rugi bersih sebesar Rp68,59 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan juga berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp6 triliun pada kuartal III/2021. Jumlah ini naik secara year on year (yoy) bila dibandingkan dengan pendapatan pada kuartal III/2020 senilai Rp5,99 triliun.

Pendapatan CPRO didominasi oleh penjualan produk pakan sebesar Rp4,76 triliun, naik bila dibandingkan dengan catatan kuartal III/2020 sebesar Rp4,38 triliun. Penjualan produk makanan menjadi kontributor penerimaan terbesar kedua senilai Rp1 triliun.

Menyusul di belakang kedua segmen tersebut adalah penjualan benur sebesar Rp215,78 miliar, serta produk lainnnya senilai Rp15,01 miliar

CPRO membukukan penurunan liabilitas sebesar Rp3,83 triliun pada 30 September 2021 dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2020 sebesar Rp5,61 triliun

Total liabilitas tersebut terdiri atas Rp2,13 triliun liabilitas jangka pendek dan Rp1,7 triliun liabilitas jangka panjang.

Sementara itu, perseroan membukukan kenaikan total aset menjadi Rp6,66 triliun dari posisi per 31 Desember 2020 sebesar Rp6,32 triliun. Total kas dan setara kas perseroan naik menjadi Rp205,84 miliar, dibandingkan dengan posisi 30 September 2020 sebesar Rp157,78 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper