Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal IV/2021, Adi Sarana Armada (ASSA) Yakin Kinerja Naik di Atas 30 Persen

Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto menjelaskan optimisme tersebut muncul seiring transformasi digital dan pemanfaatan media sosial yang perseroan lakukan.
Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA Rent) Projo Sunarjanto (tengah) didampingi Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk Jani Candra (kiri) berbincang dengan Chief Operation Officer (COO) Astra Isuzu Yohanes Pratama saat melihat layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (5/5/2021). ASSA
Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA Rent) Projo Sunarjanto (tengah) didampingi Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk Jani Candra (kiri) berbincang dengan Chief Operation Officer (COO) Astra Isuzu Yohanes Pratama saat melihat layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (5/5/2021). ASSA

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten transportasi dan logistik PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) menargetkan pendapatan dapat tumbuh minimal 30 persen pada kuartal IV/2021.

Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto menjelaskan optimisme tersebut muncul seiring transformasi digital dan pemanfaatan media sosial yang perseroan lakukan.

"Mengenai proyeksi kinerja di kuartal IV/2021, kami optimis pendapatan ASSA bisa bertumbuh minimal 30 persen, dengan berusaha menciptakan peluang melalui transformasi digital dan memanfaatkan penggunaan media sosial," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (10/11/2021).

Emiten berkode ASSA ini meyakini e-commerce, teknologi finansial, pembayaran digital akan menjadi mesin pertumbuhan yang baru seiring dengan peningkatan pengguna internet dan telepon pintar yang didorong dengan perubahan perilaku belanja masyarakat ke sistem dalam jaringan.

Untuk mencapai target tersebut, perseroan terus memanfaatkan teknologi digital dalam mencari pangsa pasar baru melalui penyesuaian pola bisnis yang sebelumnya business-to-business menjadi business-to-consumer, dan consumer-to-consumer. Perseroan juga bekerjasama dengan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM).

Di samping itu, untuk bisnis rental mobil yang dijalankan oleh ASSA yaitu berupa sewa kendaraan jangka panjang untuk korporasi yang juga sudah dilakukan analis manajemen risiko dan mitigasi risiko terhadap pelanggannya.

Sementara itu, bisnis lelang otomotif yang sudah dilakukan melalui penawaran secara daring sehingga volume penjualan kendaraan hasil lelang masih bisa tumbuh.

"Terkait dengan pelonggaran PPKM, kami melihat hal ini sebagai salah satu pertanda yang baik untuk perekonomian Indonesia. Artinya, industri sudah bisa mulai berjalan normal sehingga mobilitas masyarakat juga akan semakin meningkat," ungkapnya.

Dia juga menyebut bisnis ASSA termasuk ke dalam usaha yang esensial karena melayani transportasi dan logistik, sehingga selama masa PPKM, bisnis ASSA tidak begitu terdampak.

Dengan adanya pelonggaran PPKM ini, Prodjo melihat peluang untuk bertumbuh terutama lini bisnis mobilitas seperti sewa kendaraan khususnya aplikasi Share Car.

Dengan adanya pelonggaran PPKM, kantor-kantor dan area wisata sudah mulai dibuka, sehingga diharapkan permintaan rental kendaraan melalui Share Car juga dapat meningkat.

Selain itu, dari lini bisnis logistik jasa pengiriman ekspres AnterAja diperkirakan akan mengalami peningkatan. Dalam rangka mengantisipasi lonjakan pengiriman, perseroan sudah siap dengan sistem teknologi dan jumlah kurir Satria yang mencapai lebih dari 20.000.

ASSA konsisten membukukan pertumbuhan di atas 50 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berkaca dari realisasi kinerja hingga Kuartal III/2021, ASSA mencatatkan pendapatan naik 61,6 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,5 triliun.

Sedangkan laba bersih tercatat sebesar Rp69,4 miliar atau tumbuh sebesar 233,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya

Pada perdagangan hari ini, Rabu (10/11/2021) harga saham ASSA naik 3,57 persen atau 120 poin ke level 3.480. Sepanjang tahun, sahamnya sudah naik 493,87 persen dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp12,38 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper