Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI: 40 Emiten Berburu Dana Segar Rp24,44 Triliun via Rights Issue

Dari 40 emiten terdapat 10 perusahaan yang berencana menghimpun dana lebih dari Rp10 triliun lewat rights issue.
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia menyatakan 40 perusahaan berencana menggalang dana sebesar Rp24,44 triliun lewat rights issue dan Rp19,27 triliun dari obligasi atau sukuk.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga Selasa 9 November 2021, daftar rencana pencatatan rights issue emiten telah sesak oleh 40 perusahaan. Belum lagi para emiten tersebut tengah mengincar dana segar hingga triliunan rupiah.

“Adapun untuk rencana rights issue, saat ini di pipeline BEI terdapat 40 perusahaan dengan perkiraan total dana dihimpun sebesar Rp24,44 triliun,” katanya Selasa (9/11/2021).

Nyoman menambahkan diantara 40 emiten terdapat 10 perusahaan yang berencana menghimpun dana lebih dari Rp10 triliun. Salah satunya adalah perusahaan plat merah PT Waskita Karya Tbk.

Selain rencana pencatatan saham tersebut, Nyoman mengatakan saat ini terdapat 14 rencana emisi obligasi dan sukuk dari 13 perusahaan di pipeline BEI dengan total rencana dana dihimpun sebesar Rp19,27 triliun.

“Dari 14 rencana emisi tersebut, delapan emisi di antaranya menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun,” katanya.

Adapun sekitar 28 perusahaan berada dalam rencana pencatatan umum perdana (initial public offering/IPO) saham di BEI. Dia memperkirakan perkiraan dana yang direncanakan sebesar Rp31,27 triliun. Nyoman menambahkan perkiraan itu adalah asumsi konservatif menggunakan nilai nominal karena belum menuju proses penentuan penawaran harga.

Lebih lanjut Nyoman merincikan bila 16 perusahaan yang tengah mengantre termasuk kelas kakap. Sebab merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 calon emiten itu memiliki asset berskala besar di atas Rp250 miliar.

Sementara itu, terdapat sembilan perusahaan dengan asset skala menengah yakni dengan nilai di antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar. Adapun jumlah perusahaan asset dengan skala kecil yakni di bawah Rp50 miliar hanya ada tiga saja.

Berdasarkan catatan BEI, sebagian besar perusahaan tersebut menggunakan Laporan Keuangan tahun 2021. Menurutnya hingga saat ini semua calon masih dalam proses evaluasi serta kesiapan dari lembaga dan profesi penunjangnya.

“Tentunya kami mengharapkan semuanya bisa tercatat pada tahun ini. Adanya momentum dan antusiasme para pelaku usaha yang terus berlangsung untuk melakukan penggalangan di pasar modal, diharapkan dapat mendukung pencapaian tahun ini melebihi pencapaian pada tahun lalu,” kata dia sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper