Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Literasi Keuangan Makin Baik, APERD dan Investor Dipercaya Bakal Terus Tumbuh

Meningkatnya literasi terkait pasar modal di Indonesia mendorong pertumbuhan pesat jumlah investor hanya dalam tiga tahun terakhir. 
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Makin meleknya masyarakat untuk berinvestasi dengan banyaknya literasi terkait pasar modal di Indonesia, membawa pertumbuhan pesat investor hanya dalam setidaknya tiga tahun belakangan. 

Pertumbuhan ini juga sejalan dengan pertumbuhan penyedia jasa investasi yaitu Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang lazimnya dijadikan sebagai langkah awal investasi bagi masyarakat.  

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan setidaknya ada tiga alasan pertumbuhan jumlah investor di Tanah Air, di mana masyarakat terutama untuk kaum millennial dan gen Z saat ini lebih terbuka terhadap literasi atas keuangan. 

“Dalam tahun ini [jumlah investor] kita tumbuh hingga enam juta lebih, itu luar biasa sekali,” ungkap Wawan kepada Bisnis, Senin (8/11/2021). 

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, jumlah investor pasar modal di Tanah Air per 29 Oktober 2021 sebanyak 6,76 juta. Angka tersebut meningkat 74,15 persen, jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebanyak 3,88 juta investor.

Pertumbuhan ini beriringan dengan jumlah investor reksa dana yang tumbuh 94,40 persen, dari 3,18 juta investor pada akhir tahun 2020 menjadi 6,11 juta investor per akhir Oktober 2021. Di mana 59,50 persen investor ritel didominasi oleh usia kurang dari 30 tahun, dan 21,51 persen diantaranya di rentang usia 31 tahun - 40 tahun.

Wawan mengatakan, membaiknya literasi keuangan masyarakat, membuatnya mau mencoba berinvestasi. Ditambah lagi generasi muda ini ungkapnya juga melek akan teknologi sehingga lebih mudah melakukan investasi.

Kemudahan transaksi dengan berbagai kemajuan teknologi ungkap Wawan menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan investor.

Kehadiran APERD sendiri ungkap Wawan memfasilitasi kebutuhan investasi para investor. Dia menjelaskan saat ini berinvestasi bisa dimulai dengan nominal yang kecil yang disediakan oleh APERD, sehingga hal ini yang membuat booming di tengah masyarakat.

“Pertumbuhan investor muda ini menarik sekali, ini menjadi modal industri kita untuk terus tumbuh ke depannya. Disamping dengan growth yang begitu besar, semakin banyak nih fintech yang tertarik untuk menjadi APERD,” lanjut Wawan.

Selain kedua hal tersebut, yang juga membuat pesatnya pertumbuhan investor paparnya adalah produk-produk investasi yang tersedia memang menguntungkan bagi investor terutama pada instrumen reksa dana pasar uang yang memang mengalami pertumbuhan.

Pertumbuhan fintech sendiri menurut Wawan juga akan terus berlanjut mengingat fintech bertujuan membentuk suatu ekosistem dan APERD menjadi salah satu wadah bagi mereka untuk berinvestasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper