Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Cetak Rekor Baru, Data Tenaga Kerja AS Mengesankan

Nonfarm payrolls AS naik 531.000 pada Oktober, lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi yang sebanyak 450.000.
Seorang pejalan kaki yang memakai masker lewat di depan gedung bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, pada Kamis, (22/7/2021)./Bloomberg
Seorang pejalan kaki yang memakai masker lewat di depan gedung bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, pada Kamis, (22/7/2021)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham di Amerika Serikat melonjak pada pembukaan perdagangan Jumat (5/11/2021) waktu setempat dengan indeks acuan yang reli mencetak rekor baru.

Berdasarkan data Bloomberg pada 20.31 WIB, indeks Dow Jones Industrial Average dibuka menguat 0,45 persen atau 163,78 poin ke 36.288,01, S&P 500 naik 0,53 persen atau 24,81 poin ke 4.704,87 dan Nasdaq melejit 0,47 persen atau 74,20 poin ke 16.014,51.

Saham blue chip dan teknologi mencetak rekor intraday baru setelah rilis data tenaga kerja AS. Penguatan ini memperpanjang kenaikan sebelumnya pada Kamis (4/11/2021) ketika S&P 500 reli ke rekor tertinggi, mencatat rekor penutupan keenam berturut-turut. Nasdaq juga melonjak di tengah kenaikan saham teknologi.

Fokus Wall Street pada Jumat adalah pada laporan pekerjaan Oktober 2021 oleh Departemen Tenaga Kerja AS. Ini mencerminkan percepatan yang menggembirakan dalam pertumbuhan pekerjaan, menunjukkan bahwa pelaku usaha mulai mengambil langkah membuka lowongan pekerjaan dan memenuhi permintaan konsumen yang meningkat.

Nonfarm payrolls AS naik 531.000 pada Oktober, lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi yang sebanyak 450.000. Payroll juga direvisi naik untuk Agustus dan September. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,6 persen, atau terendah sejak Maret 2020.

Adapun pendapatan rata-rata per jam naik 4,9 persen secara tahunan, dengan upah didorong lebih tinggi karena perusahaan bersaing untuk mendapatkan pekerja di tengah kelangkaan tenaga kerja yang meluas.

Laporan Oktober menunjukkan dampak negatif dari gelombang varian Delta di akhir musim panas mulai menghilang. Ini tercermin dari lonjakan perekrutan di industri rekreasi dan perhotelan dan bidang ekonomi lainnya.

Dan yang penting bagi investor, data pasar tenaga kerja membantu mengafirmasi keputusan terbaru Federal Reserve untuk mengurangi beberapa dukungan kebijakan moneternya karena ekonomi membuat lebih banyak kemajuan dalam pemulihannya.

Pasar tenaga kerja terus pulih. Ini adalah laporan yang sangat positif hari ini. Saya tidak berpikir ini mengubah strategi Fed sama sekali,” kata kepala strategi investasi John Hancock Investment Management Emily Roland kepada Yahoo Finance.

Bank sentral AS telah mengumumkan dimulainya program pengurangan pembelian aset, tetapi menolak untuk menjelaskan secara spesifik tapering pada tahun depan atau waktu kenaikan suku bunga. The Fed mencatat bahwa itu akan tergantung pada bagaimana pemulihan ekonomi berlangsung.

Namun, dalam konferensi pers pasca pertemuan FOMC pada Rabu (3/11/2021), Gubernur The Fed Jerome Powell juga mencatat bahwa masih ada landasan untuk mencapai pekerjaan maksimum baik dalam hal pekerjaan maupun dalam hal partisipasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg/Yahoo Finance
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper