Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Berpotensi Gaet Rp4 Triliun dari Publik Lewat Rights Issue

Waskita Karya merancang aksi rights issue untuk melakukan penambahan modal.
Direksi PT Waskita Karya Tbk bersama Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan RIsiko Kemenkeu dalam penandatanganan perjanjian pemerintah atas pinjaman Waskita Karya sebesar Rp8,07 triliun pada Jumat (29/10/2021)./Istimewa
Direksi PT Waskita Karya Tbk bersama Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan RIsiko Kemenkeu dalam penandatanganan perjanjian pemerintah atas pinjaman Waskita Karya sebesar Rp8,07 triliun pada Jumat (29/10/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) berencana melakukan rights issue sebelum akhir tahun dengan nilai kurang lebih Rp4 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan penerbitan jumlah saham melalui skema rights issue baru akan ditetapkan pada akhir bulan. Namun dia memperkirakan jumlah saham yang diterbitkan akan mengikuti penetapan para pemegang saham.

Menurutnya pemerintah akan mengikuti aksi tersebut melalui penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp7,9 triliun. WSKT, lanjutnya, akan berupaya agar komposisi kepemilikan saham tidak jauh berbeda seperti saat ini yaitu BUMN 66 persen dan publik 33,96 persen.

“Jadi kalau pemerintah nanti menyuntik maka yang ditawarkan ke publik kurang lebih Rp4 triliun tinggal nanti harga per lembar saham akan ketemu jumlah yang diterbitkan,” katanya Kamis (4/11/2021).

Destiawan berharap pada Desember mendatang aksi tersebut bisa dieksekusi. Selain PMN, perseroan juga mendapatkan penjaminan modal kerja sebesar Rp8 triliun dan komitmen pemerintah untuk obligasi Rp5,6 triliun.

WSKT, lanjutnya, memiliki 148 proyek yang tengah dikebut pengerjaaanya menggunakan penjaminan modal kerja. Selain itu, Destiawan mengatakan perseroan bakal terus melakukan penjualan ruas jalan tol yang telah selesai dibangun. Menurutnya sebagian besar saat ini masih dalam proses pengerjaan.

“Waskita akan melakukan proses divestasi sampai dengan 2025. Sebagian ruas tol belum selesai lebih enak ketika sudah selesai [baru dijual] sehingga keliatan tren dan trafik jadi bisa proses negosiasi,” katanya pada Kamis (4/11/2021).

Menurutnya perseroan saat ini juga sedang proses due diligent dengan Indonesia Investment Authority (INA). WSKT, lanjutnya, menargetkan proses akan selesai sehingga bisa terjadi transaksi pada awal tahun.

Destiawan mengatakan perseroan menanggung beban investasi jalan tol antara Rp53 triliun sampai dengan Rp54 triliun. Perseroan sejauh ini telah mendivestasikan empat ruas jalan tol dengan nilai mencapai sekitar Rp7 triliun.

“Untik pendapatan divestasi kami peroleh hampir 7 triliun, yang jelas kami akan berupaya [setiap ruas] jalan tol selalu mendapatkan margin,” imbuhnya.

Destiawan menambahkan pada tahun depan akan ada beberapa proyek tol yang selesai dibangun seperti Becakayu sampai dengan Bekasi barat. Dengan begitu proses pelepasan bisa dilakukan setelah jalan tol beroperasi.

Adapun pada 2023, perseroan akan menyelesaikan pembangunan tol di Sumatera Selatan. Menurutnya WSKT akan mulai menawarkan pada calon penjual pada akhir tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper