Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Tapering Sementara, Investor Asing Segera Kembali ke Pasar SUN Indonesia

Kebijakan pengurangan pembelian aset oleh The Fed atau tapering off memang akan menekan pasar surat utang negara Indonesia.
ilustrasi obligasi
ilustrasi obligasi

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana tapering yang tengah dibahas The Fed pekan ini diyakini hanya akan menimbulkan efek sementara terhadap kepemilikan asing pada Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana menjelaskan, dampak kebijakan pengurangan pembelian aset oleh The Fed atau tapering off memang akan menekan pasar surat utang negara Indonesia.

Kebijakan tapering tersebut akan meningkatkan tingkat imbal hasil atau yield surat utang pemerintah AS atau US Treasury. Hal tersebut akan berimbas negatid terhadap pergerakan imbal hasil SUN Indonesia.

Fikri menyebutkan, saat ini pasar tinggal menunggu kepastian dimulainya tapering yang kemungkinan dapat dimulai pada pertengahan November atau awal Desember mendatang.

“Dengan kepastian tapering ini, investor asing sudah mulai melakukan repositioning SUN dari tenor pendek menjadi menengah – panjang. Karena kenaikan imbal hasil US Tresasury akan menekan yield SUN kita,” jelasnya saat dihubungi pada Rabu (3/11/2021).

Di sisi lain, FIkri menilai dampak kebijakan tapering terhadap pasar surat utang pemerintah Indonesia hanya bersifat sementara. Ia menjelaskan, tingkat kepemilikan SBN saat ini yang didominasi investor domestik mampu menjaga pasar dari volatilitas yang terlalu tinggi.

Ketahan pasar SUN Indonesia yang ditopang investor dalam negeri telah terlihat sepanjang tahun ini. Ia mengatakan, saat investor asing beramai-ramai melakukan aksi jual, investor domestik mampu menyerap SUN yang ada di pasar secara optimal.

“Ketahanan investor domestik ini yang membuat yield SUN kita cenderung stabil dan bahkan turun,” lanjutnya.

Fikri optimistis investor asing akan kembali ke surat utang Indonesia dalam waktu dekat. Volatilitas pasar yang muncul dari tapering tersebut juga diyakini hanya sebentar karena jumlah penawaran SBN di Indonesia yang kini semakin turun.

“Sehingga, kalau kondisi domestik bagus, maka yield SUN masih tetap optimal. Saya perkirakan investor asing kembali ke SBN Indonesia paling cepat pada awal Desember mendatang,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper