Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Turun, Bagaimana Rekomendasi Saham Gudang Garam (GGRM)?

Pertumbuhan pendapatan GGRM didukung oleh peningkatan volume penjualan sigaret kretek mesin FF serta peningkatan ASP merek non-flagship.
Manajemen PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyampaikan rencana kerja perseroan dalam paparan publik, Kamis (9/9/2021). Bisnis-Dwi Niken Tari
Manajemen PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyampaikan rencana kerja perseroan dalam paparan publik, Kamis (9/9/2021). Bisnis-Dwi Niken Tari

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) membukukan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp92 triliun hingga akhir September 2021. Akan tetapi, laba bersih emiten berkode saham GGRM ini turun 26,79 persen menjadi Rp4,13 triliun di kuartal III/2021.

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya mengatakan, pertumbuhan pendapatan GGRM didukung oleh peningkatan volume penjualan sigaret kretek mesin FF serta peningkatan ASP merek non-flagship.

"Laba bersih perseroan sejalan dengan pencapaian run-rate 80 persen dari estimasi full year 2021 kami, tetapi, di bawah ekspektasi konsensus karena hanya mencapai run rate 67 persen terhadap estimasi 2021," kata Christine dalam risetnya, dikutip Rabu (3/11/2021).

Dia melanjutkan, pertumbuhan bottom line GGRM secara kuartalan didukung oleh ekspansi margin di kuartal III/2021, serta efisiensi biaya operasional.

Selain itu, Christine menyebut opex perusahaan turun 18,8 persen secara kuartalan dan 19,9 persen secara yoy. Dengan efisiensi tersebut, GGRM mampu membukukan marjin laba usaha sebesar 7,2 persen di kuartal III/2021, naik dibandingkan kuartal II/2021 sebesar 2,2 persen.

"Kami mempertahankan perkiraan dan rekomendasi hold untuk saat ini," tulisnya.

Adapun dengan kenaikan cukai yang signifikan untuk produk SKM tahun ini, Mirae Asset Sekuritas yakin margin keseluruhan akan tetap dalam tren menurun, karena perusahaan belum sepenuhnya melewati kenaikan cukai 2020.

Mirae Asset Sekuritas memasang target price sebesar Rp33.000 terhadap saham GGRM, didasarkan price to earning sebesar 11 kali pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper