Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Fokus ke Pertemuan The Fed, Harga Emas Menguat

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange ditutup menguat 11,9 poin atau 0,67 persen ke level US$1.795,80 per troy ounce.
Emas batangan/Bloomberg
Emas batangan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas menguat di akhir perdagangan Senin (1/11/2021), menyusul pelemahan dolar AS. Pelaku pasar saat ini fokus sekarang pada kepastian jadwal tapering Federal Reserve AS pertemuan penting pekan ini.

Dilansir dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange ditutup menguat 11,9 poin atau 0,67 persen ke level US$1.795,80 per troy ounce. Akhir pekan lalu, Jumat (29/10), emas berjangka anjlok 18,7 poin atau 1,04 ke US$1.783,90 per troy ounce.

"Ini sebagian besar karena pergerakan dolar," kata analis pasar senior di broker OANDA, Edward Moya, dikutip Senin (1/11/2021).

"Anda akan melihat posisi terbatas yang mengarah ke The Fed. Akan tetapi, saat ini beberapa sinyal bullish akan bergabung untuk emas dan itu pada akhirnya akan membantu emas dalam jangka panjang,” lanjutnya.

Bursa saham AS, yang kinerja kuatnya menurut Moya telah mengurangi permintaan aset safe-haven emas, memangkas penguatan pada hari Senin (1/11).

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang pesaingnya sedikit melemah, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Sementara itu, data ekonomi yang dirilis pada hari Senin (1/11) juga mendukung penguatan emas. Indeks pembelian manajer (PMI) manufaktur IHS Markit turun menjadi 58,4 pada bulan Oktober, berkurang 2,3 poin dari 60,7 pada bulan September dan di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan indeks di 59,2.

Sementara itu, Institute for Supply Management (ISM) menyebutkan indeks aktivitas manufaktur turun ke angka 60,8 persen pada bulan Oktober, 0,3 poin persentase di bawah 61,1 persen pada bulan September.

Federal Reserve AS, yang akan mengakhiri pertemuan 2 hari pada Rabu (3/11) diperkirakan akan mengatakan mulai mengurangi pembelian obligasi, sebuah tanda bahwa bank sentral melihat ekonomi AS pulih meskipun fokusnya pada petunjuk tentang kenaikan suku bunga.

"Kami membutuhkan udara segar untuk masuk ke pasar dan pertemuan Fed minggu ini bisa menjadi peristiwa seperti itu ... sampai saat itu pasar akan melayang," kata Ole Hansen kepala strategi komoditas di Saxo Bank di Kopenhagen.

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas tanpa bunga.

Pasar fisik emas ritel menguat secara signifikan di tempat-tempat seperti India dan Cina. Meskipun jarang, permintaan tersebut dapat mendukung harga emas juga, kata analis StoneX, Rhona O'Connell.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper