Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2021: Pendapatan Indofarma (INAF) Melejit 99,91 Persen

INAF juga berhasil mencatat laba bersih Rp2,82 miliar hingga kuartal III/2021 dibandingkan dengan rugi bersih Rp18,88 miliar pada kuartal III/2020.
Pabrik PT Indofarma Tbk. Pada 2019, perusahaan farmasi milik negara itu berhasil mencetak laba setelah tiga tahun menderita kerugian./indofarma.id
Pabrik PT Indofarma Tbk. Pada 2019, perusahaan farmasi milik negara itu berhasil mencetak laba setelah tiga tahun menderita kerugian./indofarma.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN farmasi, PT Indofarma Tbk. mencetak kenaikan pendapatan dua kali lipat hingga kuartal III/2021. Perseroan pun berbalik mencetak laba bersih dibandingkan dengan rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, dikutip Senin (1/11/2021), emiten berkode INAF tersebut mencetak penjualan bersih sebesar Rp1,49 tiliun naik 99,91 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp749,25 miliar.

Seiring melejitnya penjualan, beban pkok penjualan juga meningkat menjadi Rp1 triliun dibandingkan dengan Rp565,74 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Beban penjualan juga meningkat menjadi Rp115,84 miliar dari Rp95,94 miliar, beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp105,45 miliar dari Rp75,24 miliar. Perseroan juga mencatatkan kerugian bersih lain-lain meningkat tajam menjadi sebesar Rp227 miliar dari hanya Rp5,39 miliar.

Kendati berbagai beban tersebut meningkat, perseroan berhasil mencatat laba usaha sebesar Rp48,48 miliar sepanjang 9 bulan 2021 dibandingkan dengan Rp6,93 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Dengan demikian, INAF berhasil mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar Rp2,82 miliar hingga kuartal III/2021 dibandingkan dengan rugi bersih Rp18,88 miliar sepanjang 9 bulan tahun lalu.

Posisi jumlah aset perseroan juga melonjak menjadi Rp2,33 triliun per 30 September 2021 dibandingkan dengan Rp1,71 triliun per 31 Desember 2020.

Rinciannya, terjadi kenaikan jumlah aset lancar menjadi Rp1,69 triliun dari Rp1,13 triliun, sedangkan jumlah aset tidak lancar meningkat menjadi Rp644,05 miliar dari Rp578,6 miliar.

Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan meningkat menjadi Rp1,9 triliun per 30 September 2021 dibandingkan dengan Rp1,28 triliun per 31 Desember 2021.

Dengan rincian, liabilitas jangka pendek meningkat menjadi Rp1,27 triliun dari Rp836,75 miliar, sedangkan jumlah liabilitas jangka panjang meningkat menjadi Rp632,35 miliar dari Rp446,25 miliar.

Adapun, ekuitas INAF naik tipis menjadi Rp433,16 miliar per 30 September 2021 dari Rp430,32 miliar pada akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper