Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Incar Rekor Tertinggi 6.693, Saham-Saham Ini Masuk Radar

IHSG berpeluang menembus rekor tertingginya di level 6.693 pada Februari 2018 silam.
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak naik hingga akhir tahun ini. Perkiraannya, indeks komposit dapat memecahkan rekor nilai tertingginya atau all time high pada tahun ini.

IHSG mengakhiri perdagangan Jumat (29/10/2021) dengan penguatan 1,03 persen atau 67,27 poin ke 6.591,34. Sebanyak 327 saham menguat, 188 saham merah, dan 152 saham bergerak stagnan.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan IHSG sendiri hampir saja menyentuh titik tertinggi yang pernah terjadi atau all time high di level 6.693 pada Februari 2018 silam.

Level tertinggi IHSG dalam tahun ini terjadi dalam Oktober dengan level 6.687, hanya selisih sekitar 7 poin, dan setelah sepekan sideways, IHSG mengalami koreksi.

"Namun, hal ini dirasa wajar, mengingat reli yang terjadi umumnya bakal disertai aksi profit taking yang menyebabkan koreksi sesaat. Adapun IHSG sendiri masih ditopang oleh sentimen harga komoditas yang naik imbas dari krisis energi global," ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (31/10/2021).

Menurutnya, dengan adanya sentimen window dressing menuju dua bulan penutupan tahun ini, IHSG berpotensi menguat dengan proyeksi di level 6700-6800.

"IHSG bisa saja menyentuh level all time high-nya," imbuhnya.

Rekomendasi saham menjelang window dressing, para investor dapat memperhatikan saham-saham blue chip khususnya sektor perbankan dan konstruksi.

Untuk saham rekomendasi boleh mempertimbangkan saham bank-bank Himbara, seperti BBNI, BBRI, BMRI. Untuk saham lain di sektor manufaktur dan konstruksi seperti ASII, WIKA, ADHI dan WSKT.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper