Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didukung Ekspor dan Kenaikan Harga Batu Bara, Ini Rekomendasi Saham PTBA

Berdasarkan laporan keuangan, PTBA mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan pada tiga kuartal 2021, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp4,8 trillun dan NPM sebesar 24,6 persen.
Proses mobilisasi batu bara dari ketinggian 15 meter - 20 meter di Anjungan Tambang Air Laya yang disediakan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) / Tim Jelajah Komoditas Bisnis Indonesia
Proses mobilisasi batu bara dari ketinggian 15 meter - 20 meter di Anjungan Tambang Air Laya yang disediakan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) / Tim Jelajah Komoditas Bisnis Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja emiten batu bara tahun ini cemerlang, terdorong harga batu bara yang menjulang. Namun, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dapat dukungan lebih dari tingginya permintaan ekspor.

Berdasarkan laporan keuangan, PTBA mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan pada tiga kuartal 2021, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp4,8 trillun dan NPM sebesar 24,6 persen.

Kinerja positif PTBA didukung oleh kenaikan volume penjualan sebesar 12.4 persen yoy, serta rata-rata harga jual (ASP) yang naik ke level Rp914.000 per ton, naik dari Rp787.000 per ton pada kuartal II/2021 dan Rp670.000 per ton pada kuartal I/2021.

“Kami mempertahankan rekomendasi BUY dan menaikkan target harga menjadi 3.500,” tulis Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu dalam riset, dikutip Minggu (31/10/2021).

Naiknya topline perseroan juga didukung dengan porsi ekspor yang terus meningkat, dari 43 persen pada kuartal II/2021, menjadi 49 persen pada kuartal III/2021.

Upaya efisiensi yang dilakukan manajemen juga turut mendongkrak margin profitabilitas PTBA, yang membukukan GPM sebesar 42,6 persen pada kuartal III/2021, dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya 27,4 persen. Kemudian OPM naik menjadi sebesar 32,3 persen dari tahun sebelumnya hanya 14,2 persen, dan NPM naik ke 24,6 persen dari tahun sebelumnya hanya 13,5 persen.

Laba bersih perseroan sendiri tumbuh hingga 175,9 persen yoy menjadi Rp4,8 triliun selama tiga kuartal 2021 dengan catatan pada kuartal III/2021 sendiri pendapatannya naik 580,4 persen yoy atau 133,9 persen qoq ke Rp2.99 triliun.

Samuel Sekuritas memprediksikan pertumbuhan volume penjualan untuk 2022 tumbuh 13,4 persen yoy melihat saat ini batu bara masih merupakan salah satu sumber energi utama PLN, dengan total serapan mencapai 105 juta ton pada 2020 dan diperkirakan akan terus bertambah pada 2021-2025 menjadi 112-124 juta ton.

“Dengan masih kuatnya permintaan domestik dan global, kami memperkirakan volume penjualan PTBA akan terus naik ke depannya. SSI memproyeksikan volume penjualan 2021-2023 sebesar 30,6, 34,7, dan 37,9 juta ton,” papar Dessy.

Selain itu, ada potensi tambahan permintaan dari proyek-proyek PTBA lainnya seperti PLTU mulut tambang Sumsel8 sebanyak 5,4 Mtpa, dan fasilitias gasifikasi batubara menjadi DME sebanyak 6 Mtpa.

Samuel Sekuritas juga memproyeksikan harga batu bara PTBA untuk 2022-2023 bisa mencapai US$105 – US$95 per ton. Kenaikan ini sejalan dengan tren kenaikan harga batu bara global, yang sepanjang 2021 berjalan telah menguat 114,1 persen ke level US$172,4/ton, lebih tinggi dari harga penutupan 2020 di US$80,5 per ton, dan rata-rata semester I/2021 di US$95,6/ton).

“Kami memperkirakan harga batu bara masih dalam tren menguat hingga akhir tahun ini, dan baru akan mulai melandai tahun depan seiring dengan upaya yang dilakukan China untuk meningkatkan suplai,” imbuhnya.

SSI sendiri memproyeksikan rata-rata harga batu bara global 2021 – 2023 di angka US$130, US$105, dan US$95 per ton.

Di lantai bursa, saham PTBA terakhir mencatatkan kenaikan 40 poina tau 1,52 persen ke 2.680. Emiten dengan kapitalisasi pasar senilai Rp30,88 triliun ini telah mencetak kenaikan harga saham sampai 36,04 persen dalam setahun, meskipun selama tahun berjalan masih turun 4,63 persen. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper