Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sudah Kemahalan? Hati-Hati Koreksi Lanjut Pekan Depan

IHSG masih rawan profit taking terbatas pekan depan, kendati berpeluang mencapai level 6.800 pada akhir 2021.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih rentan profit taking pada pekan depan setelah menembus level 6.600.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada akhir pekan ini, Jumat (29/10/2021), IHSG menutup perdagangan di level 6.591,35 dan berhasil rebound 1,03 persen atau 67,27 poin setelah beberapa hari sebelumnya sempat melemah. Dalam sepekan, IHSG turun 0,79 persen.

Head of Investment PT Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan IHSG pekan ini terjaga tidak turun di bawah level psikologisnya 6.500 dan juga tidak menembus level 6.700. Menurutnya, posisi indeks saat ini sudah tinggi jika mengingat target di akhir tahun di level 6.800.

“Ini masih di batas wajar. Minggu depan mungkin rentang koreksi IHSG jika turun di bawah 6.500 koreksinya bisa sampai di bawah 6.250,” kata Kiswoyo kepada Bisnis, Jumat (29/10/2021).

Menurutnya saat ini manajer investasi tengah mengumpulkan uang untuk ikut berpartisipasi pada penawaran initial public offering atau IPO PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. atau Mitratel yang nilainya lebih besar dari IPO PT Bukalapak.com Tbk. pada Agustus 2021 lalu.

Ditambah lagi menurutnya harga saham sudah mulai naik tinggi, sehingga mereka melakukan profit taking dan mempersiapkan uang tersebut untuk berpartisipasi pada IPO Mitratel.

Kiswoyo pun menyampaikan koreksi IHSG pekan ini tidak terlalu dalam, dan pada minggu depan koreksi ini akan berlanjut secara perlahan-lahan dengan batas bawah 6.250.

Jika IHSG pun turun sampai ke level 6.100, menurutnya setelah itu pergerakannya akan flat lalu perlahan akan kembali naik sehingga di akhir tahun ditutup hijau menyentuh level 6.800.

“Sekarang kan sudah ketinggian ya, kita masih ada dua bulan. Makanya IHSG 6.700 mereka enggak tembusin karena sudah kemahalan,” ungkap Kiswoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper