Bisnis.com, JAKARTA — Emiten energi terintegrasi yang terafiliasi dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) mampu mencetak kinerja positif pada kuartal III/2021.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir September 2021, perusahaan membukukan laba bersih US$34,17 juta atau setara Rp488,89 miliar (kurs laporan keuangan/Rp14.307), tumbuh 15,78 persen dari US$29,51 juta secara year on year (yoy).
Namun, bukan berarti bisnis perusahaan yang dulunya bernama PT Toba Bara Sejahtra tersebut berjalan tanpa hambatan.
TOBA mengalami pembengkakan beban pokok yang lebih besar dari tingkat pertumbuhan pendapatan. Dengan besaran U$243,76 juta atau setara Rp3,48 triliun, beban pokok TOBA naik 6,44 persen yoy. Di sisi lain, pendapatan perseroan hanya tumbuh 4,15 persen, tepatnya dari US$275,35 juta menjadi US$286,8 juta alias Rp4,1 triliun.
Buntut dari ketimpangan tersebut bisa ditebak. Laba bruto perusahaan ikut merosot 7,16 persen, tepatnya dari US$46,36 jadi US$43,04 saja.