Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Kembali Tembus US$1.800, Konflik AS-China Turut Jadi Penguat

Sentimen perselisihan China-Amerika Serikat menjadi katalis tambahan yang mendorong harga emas.
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas bergerak naik ke atas US$1.800 per ons pada perdagangan Kamis (28/10/2021) terdorong oleh dolar AS yang memudar seiring dengan imbal hasil treasury-nya.

Pada perdagangan hari ini pukul 14.00 WIB, harga emas Comex tercatat naik 4,60 poin atau 0,26 persen ke US$1.803,40 per troy ons. Sementara itu, harga emas di pasar spot naik 4,75 poin atau 0,26 persen ke US1.806,56 per troy ons.

Tim Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) mengatakan bahwa harga emas memulai upaya pemulihan sebelumnya dari terendah mingguan karena pelemahan dolar AS.

“Namun, kenaikan harga emas terbaru dapat dikaitkan dengan kekhawatiran pasar akan berakhirnya kebijakan yang digelontorkan selama pandemi. Juga, perlu dicatat bahwa harapan stimulus AS dan perselisihan China-Amerika menjadi katalis tambahan yang setidaknya ikut menyumbang pondasi bagi harga emas,” tulisnya dalam riset harian, Kamis (28/10/2021).

Ekspektasi bahwa Federal Reserve AS (Fed) dan Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan mengikuti jejak bank sentral utama lainnya untuk mengupayakan memperketat kebijakan moneter juga turut menjadi sentimen.

Selain itu, terkait data, Neraca Perdagangan Baik AS yang lebih rendah dari perkiraan dan peningkatan Pesanan Barang Tahan Lama ikut menyelidiki kenaikan dolar AS menjelang PDB utama kuartal III/2021 malam ini.

“Ke depan, data awal PDB kuartal III/2021 AS yang lebih kuat dari perkiraan akan membantu The Fed untuk terus mempertahankan sikap hawkish-nya dan membebani sentimen pasar, membantu dolar AS untuk mendapatkan kembali momentum kenaikan,” imbuhnya.

Namun, kemungkinan kinerja hawkish di beberapa bank sentral lain yang hari ini seperti Eropa dengan ECB, dan Jepang dengan BoJ, dapat menekan dolar AS dan membantu upaya rebound harga emas.

“Pergerakan harga emas hari ini masih lanjut coba rebound dengan zona support penting terdekat di areal US$1.795 dan resistance terdekat berada di areal US$1.805 hingga ke areal US$1.810. Support terjauh harga emas kini berada di areal US$1.790 hingga ke areal US$1.785,” tulis Tim Riset ICDX.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper