Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra (ASII) Raih Laba Bersih Rp15 Triliun, Sektor Otomotif dan Komoditas Jadi Pendorong

Bisnis otomotif dan pemulihan harga komoditas mendorong kinerja Grup Astra.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Djony Bunarto Tjondro. Istimewa
Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Djony Bunarto Tjondro. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten induk konglomerasi Astra, PT Astra International Tbk. (ASII) mencetak laba bersih naik 84 persen hingga kuartal III/2021 seiring pemulihan ekonomi. Kinerja ciamiknya didukung pemulihan sektor otomotif dan kenaikan harga komoditas.

Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra International, mengungkapkan laba bersih per saham naik 84 persen tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata. Selain itu, bisnis Otomotif membaik secara signifikan, dengan penjualan mobil naik 79 persen dan penjualan sepeda motor naik 26 persen.

Grup Astra juga diuntungkan dari peningkatan harga komoditas. Dengan begitu, posisi neraca keuangan dan pendanaan yang kuat

"Walaupun terdapat beberapa ketidakpastian dengan situasi makroekonomi saat ini akibat dampak pandemi, kinerja Grup yang baik memberi kami optimisme terhadap sisa periode sampai dengan akhir tahun ini," ujarnya Kamis (28/10/2021).

Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada sembilan bulan pertama tahun 2021 sebesar Rp167,4 triliun, naik 28 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Laba bersih Grup mencapai Rp15,0 triliun, 7 persen lebih tinggi dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun 2020 ketika Grup memperoleh keuntungan dari penjualan saham Bank Permata.

Tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata tersebut, laba bersih Grup meningkat 84 persen, dengan kinerja semua divisi bisnis yang lebih baik.

Laba bersih dari divisi otomotif Grup naik 207 persen menjadi Rp5,5 triliun, terutama karena dampak buruk dari pandemi yang signifikan terhadap kinerja divisi ini pada kuartal kedua tahun lalu dan langkah-langkah penanggulangannya, serta peningkatan volume penjualan di sembilan bulan pertama tahun ini, terutama pada segmen roda empat yang diuntungkan oleh insentif sementara pajak penjualan barang mewah.

Penjualan mobil Astra pada periode 9 bulan 2021 naik 79 persen menjadi 344.000 unit, dengan pangsa pasar meningkat dari 52 persen menjadi 55 persen. Astra juga meluncurkan 10 model baru dan 16 model revamped telah diluncurkan pada sembilan bulan pertama tahun 2021.

Penjualan sepeda motor secara nasional naik 31 persen menjadi 3,8 juta unit pada sembilan bulan pertama tahun 2021.

Penjualan sepeda motor Honda Astra naik 26 persen menjadi 2,9 juta unit. Empat model baru dan 14 model revamped telah diluncurkan pada sembilan bulan pertama tahun 2021.

Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80 persen, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan laba bersih sebesar Rp446 miliar dibandingkan rugi bersih sebesar Rp243 miliar pada sembilan bulan pertama tahun lalu, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer), pasar suku cadang pengganti (replacement market) dan ekspor.

Selain itu, laba bersih dari divisi agribisnis Grup meningkat 152 persen menjadi Rp1,2 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan harga minyak kelapa sawit.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), yang 79,7 persen sahamnya dimiliki ASII, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 152 persen menjadi Rp1,5 triliun.

Harga minyak kelapa sawit meningkat 31 persen menjadi Rp10.699/kg. Dengan volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya stabil sebesar 1,5 juta ton.

Selain itu, laba bersih dari divisi alat berat Grup, pertambangan, konstruksi dan energi naik 51 persen menjadi Rp4,7 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan alat berat Komatsu dan menguatnya harga batu bara.

Laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 23 persen menjadi Rp3,4 triliun selama sembilan bulan pertama 2021, disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dan asuransi umum.

Divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatat laba bersih Rp98 miliar, dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp59 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2020, terutama disebabkan peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol dan PT Serasi Autoraya (SERA).

Laba bersih dari divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk (AG), yang 76,9 persen sahamnya dimiliki ASII, meningkat 8 persen menjadi Rp28 miliar, terutama disebabkan oleh penurunan biaya operasional dan pendapatan bunga yang lebih tinggi. Meskipun pendapatan dari bisnis solusi dokumen dan layanan kantor tercatat lebih rendah.

Laba bersih dari divisi properti Grup meningkat sebesar 52 persen menjadi Rp131 miliar, terutama karena tingkat hunian yang lebih tinggi dan biaya operasional yang lebih rendah di Menara Astra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper