Bisnis.com, JAKARTA - Emiten induk konglomerasi Astra, PT Astra International Tbk. (ASII) mencetak pendapatan naik 28,42 persen hingga kuartal III/2021. Laba bersih perseroan pun naik tipis 6,6 persen.
Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 30 September 2021, emiten berkode ASII ini mencetak pendapatan bersih sebesar Rp167,4 triliun naik 28,42 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp130,34 triliun.
Beban pokok penjualan pun turut meningkat menjadi Rp131,14 triliun dibandingkan dengan Rp101,04 triliun. Dengan begitu, laba bruto ASII meningkat menjadi Rp36,25 triliun dari posisi Rp29,3 triliun.
ASII juga berhasil menurunkan beban penjualan menjadi Rp7,4 triliun pada 9 bulan tahun ini dibandingkan dengan Rp8,48 triliun per 9 bulan tahun lalu. Kemudian, biaya keuangan juga turun menjadi Rp1,74 triliun dari posisi Rp2,61 triliun.
Dengan demikian, tanpa keuntungan dari penjualan investasi pada PT Bank Permata Tbk. pada tahun lalu, ASII tetap mencetak kenaikan laba sebelum pajak penghasilan menjadi Rp23,68 triliun dibandingkan dengan Rp18,85 triliun.
Laba periode berjalan meningkat menjadi Rp19,01 triliun dari Rp16,23 triliun, sedangkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik tipis 6,6 persen menjadi Rp14,97 triliun hingga kuartal III/2021 dari Rp14,03 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Adapun, total aset Astra menjadi Rp362,21 triliun per 30 September 2021 naik dibandingkan dengan Rp338,2 triliun pada akhir tahun lalu.
Dengan rincian kenaikan aset lancar menjadi Rp156,62 triliun dibandingkan dengan Rp132,3 triliun. Sementara itu, jumlah aset tidak lancar turun tipis menjadi Rp205,59 triliun dibandingkan dengan Rp205,89 triliun.
Di sisi lain, jumlah liabilitas Astra naik Rp10 triliun menjadi Rp152,66 triliun per 30 September 2021 dibandingkan dengan Rp142,74 triliun pada akhir tahun lalu.
Dengan jumlah liabilitas jangka pendek meningkat menjadi Rp100,71 triliun dari Rp85,73 triliun, sedangkan jumlah liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp51,95 triliun dari Rp57,01 triliun.
Adapun, jumlah ekuitas ASII naik menjadi Rp209,55 triliun dari Rp195,45 triliun pada akhir tahun lalu. Kenaikan terutama terjadi pada saldo laba yang dicadangkan menjadi Rp158,19 triliun dari Rp148,64 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel