Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain Profil Risiko, Cermati Hal Ini saat Memilih Saham

Profil risiko merupakan evaluasi kesediaan dan kemampuan investor untuk mengambil risiko sehingga akan memengaruhi strategi dan keputusan dalam berinvestasi. 
Foto multiple exposure layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto multiple exposure layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Ada berbagai macam jenis aset atau instrumen investasi yang bisa dipilih dengan tingkat risiko yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan profil risiko investasi diri dengan aset investasi yang akan dipilih.

Pada dasarnya profil risiko merupakan evaluasi kesediaan dan kemampuan investor untuk mengambil risiko sehingga akan memengaruhi strategi dan keputusan dalam berinvestasi. 

Jika investor memilih saham sebagai aset investasi ada beberapa hal yang perlu dicermati, termasuk soal risiko. Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee menjelaskan investor perlu memahami bahwa investasi di pasar modal berarti membeli sebuah perusahaan bukan hanya sekadar beli saham. 

Oleh karena itu, Hans menyarankan untuk investor mengenali dan mengetahui perusahaan tersebut. Selain itu, dia juga menyarankan investor ritel untuk memahami fundamental sebuah perusahaan dengan belajar dan menganalisis laporan keuangan perusahaan. 

Selain kinerja keuangan, investor juga perlu memperhatikan aspek kualitatif seperti kinerja manajemen, pemilik hingga sejarah perusahaan.

"Perusahaannya bayar pajaknya kecil, kita perlu sedikit hati-hati karena pemerintah yang punya otoritas aja berani ditipu apalagi investor ritel," paparnya dalam webinar virtual, dikutip Selasa (26/10/2021). 

Kemudian, investor juga perlu melihat dan menganalisis prospek perusahaan tersebut di kemudian hari. Setelah dinilai memiliki prospek yang bagus ke depannya, investor dapat mempelajari valuasi saham tersebut. 

"Valuasi itu seperti membayarkan sesuatu dengan apa yang kita dapatkan, jadi kita membayar harga pasar dan mendapatkan nilai perusahaan tersebut," pungkasnya.

Terakhir, investor perlu bersabar dengan melakukan investasi jangka panjang. Hans menganalogikan melakukan investasi seperti menanam sesuatu, yang perlu dirawat dengan dipupuk hingga berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yuliana Hema
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper