Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Merugi, Gunung Raja Paksi (GGRP) Raup Laba Bersih US$40,2 Juta

Pertumbuhan penjualan perseroan disumbang oleh penjualan baja lembaran dan turunannya yang meningkat 24,9 persen menjadi US$370,3 juta hingga kuartal III/2021.
Peletakan batu pertama gedung sekolah Vokasi industri PT Gunung Raja Paksi di Cikarang, Jumat (15/2/2019). /GUNUNG PAKSI
Peletakan batu pertama gedung sekolah Vokasi industri PT Gunung Raja Paksi di Cikarang, Jumat (15/2/2019). /GUNUNG PAKSI

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten baja PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) membukukan pertumbuhan kinerja hingga kuartal III/2021.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit hari ini, Selasa (26/10/2021), hingga 30 September 2021, Gunung Raja Paksi mencatatkan penjualan senilai US$502,43 juta atau setara Rp7,12 triliun (kurs Jisdor Rp14.183 per dolar AS 25 Oktober 2021). Capaian penjualan ini naik 7,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$467,4 juta.

Pertumbuhan penjualan perseroan disumbang oleh penjualan baja lembaran dan turunannya yang meningkat 24,9 persen menjadi US$370,3 juta, dari US$296,5 juta. Sementara, penjualan baja batangan dan turunan perseroan tercatat terkoreksi 22,75 persen menjadi US$132 juta, dari US$170,9 secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Di samping mencatatkan pertumbuhan penjualan, emiten berkode saham GGRP ini juga mampu menekan beban pokok penjualan sebesar 4,58 persen menjadi US$431,4 juta, dari US$452,14 juta secara tahunan.

Dengan upaya tersebut, laba bruto perseroan tercatat melonjak hingga 362,98 persen menjadi US$71 juta, dari US$15,3 juta.

Alhasil, GGRP tercatat mampu membalikkan kerugian periode berjalan sebesar US$14,95 juta di kuartal III/2020, menjadi laba periode berjalan sebesar US$40,2 juta pada kuartal III/2021.

Adapun hingga akhir September 2021, jumlah aset perseroan tercatat meningkat menjadi US$1,06 miliar, dari US$1,03 miliar di akhir Desember 2020.

Jumlah liabilitas perseroan per 30 September 2021 juga tercatat naik menjadi US$334 juta, dari US$342 juta dibandingkan 31 Desember 2020. Liabilitas jangka pendek perseroan tercatat sebesar US$196 juta dan liabilitas jangka panjang GGRP tercatat sebesar US$138,9 juta.

Sementara, jumlah ekuitas perseroan di kuartal III/2021 juga naik menjadi US$731,1 juta, dari US$690 juta di 31 Desember 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper