Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Sentimen yang Dorong Penawaran Lelang SUN Besok

Setidaknya ada empat sentimen yang akan mempengaruhi penawaran lelang SUN pada esok hari
ilustrasi obligasi
ilustrasi obligasi

Bisnis.com, JAKARTA – Lelang Surat Utang Negara (SUN) pada esok hari, Selasa (26/10/2021) dinilai masih menarik bagi para investor meski dari jumlah diperkirakan tidak akan terlalu banyak.

Senior Economist Samuel Sekuritas, Fikri C. Permana mengungkapkan setidaknya ada empat sentimen yang akan mempengaruhi penawaran lelang SUN pada esok hari dengan sentimen utama adalah pernyataan Kementerian Keuangan yang akan menurunkan jumlah realisasi anggaran di sisa tahun 2021.

“Kalau melihat pernyataan Kemenkeu juga tadi lewat webinar mereka, di mana jumlah realisasi anggaran kemungkinan juga akan relatif lebih rendah sehingga kemungkinan pembiayaan dari surat utang akan relatif lebih ditahan oleh Kementerian Keuangan,” ungkap Fikri kepada Bisnis, Senin (25/10/2021).

Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah telah menetapkan target indikatif dari lelang minggu terakhir Oktober adalah sebesar Rp8 triliun dan target maksimal Rp12 triliun.

Oleh karena itu, meski masih menarik minat investor, Fikri mengungkapkan jumlah penawaran tidak akan terlalu banyak seperti yang terjadi pada beberapa bulan sebelumnya.

Di mana pada lelang SUN 31 Agustus pemerintah mencatatkan penawaran tertinggi sepanjang tahun yaitu Rp116,10 triliun yang kemudian dimenangkan sebanyak Rp21 triliun. Setelah itu, tiga lelang lainnya perlahan mengalami jumlah penurunan jumlah penawaran meski masih memperlihatkan minat dari para investor.

“[Jumlah penawaran besok] mungkin sekitar Rp40 triliun-Rp50 triliunan karena di minggu ini kan jumlah yang ditawarkan juga lebih sedikit antara Rp8 triliun-Rp12 triliun,” ungkap Fikri.

Terkait dengan minat investor yang masih tinggi, Fikri mengungkapkan sentimen yang mempengaruhinya adalah masih tingginya likuiditas di pasar domestik yang menurutnya mendorong permintaan SUN, terutama dari sektor perbankan.

Selain itu, Fikri mengungkapkan risiko global sedikit menurun meski terdapat kasus Evergrande di China dan credit default swap (CDS) 5 tahun Indonesia sedikit meningkat.

Namun sentimen tersebut menurutnya juga akan mendorong masuknya investor asing pada obligasi Indonesia dan mengingat investor asing yang melakukan aksi beli pada penjualan obligasi sebelumnya.

Sentimen lainnya adalah stabilnya nilai tukar rupiah dan inflasi di Tanah Air menurut Fikri menjadi salah satu pendorong investor asing untuk berinvestasi pada SUN esok hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper