Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok Pemerintah RI Gelar Lelang SUN ke-21, Simak Rapornya Sepanjang 2021

Lelang SUN pada 26 Oktober 2021 akan menjadi lelang edisi 21 pada tahun ini dan kedua untuk Oktober 2021.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah akan kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (26/10/2021) besok, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2021.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah akan menawarkan tujuh seri dan menargetkan dana indikatif sebesar Rp8 triliun dan target maksimal Rp12 triliun.

Sepanjang tahun 2021, pemerintah telah melakukan 20 kali lelang SUN. Lelang pada 26 Oktober 2021 akan menjadi lelang edisi 21 pada tahun ini dan kedua untuk Oktober 2021.

Pada lelang SUN perdana yang diadakan pada 5 Januari 2021, pemerintah berhasil menghimpun penawaran sebesar Rp97,168 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp41 triliun.

Jumlah penawaran kemudian mengalami penurunan pada lelang edisi 19 Januari 2021. Kala itu, pemerintah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp55,294 triliun dan menyerap Rp24,25 triliun diantaranya.

Pada lelang 2 Februari lalu, jumlah penawaran yang masuk mengalami perbaikan setelah pemerintah menghimpun Rp83,79 triliun. Dari angka tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp35 triliun.

Hasil lelang 16 Februari 2021 kembali mengalami penurunan setelah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp60,84 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memutuskan untuk menyerap dana sebesar Rp30 triliun.

Tren negatif tersebut berlanjut pada lelang edisi 2 Maret lalu dengan hasil penawaran Rp49,73 triliun dan penyerapan Rp17 triliun.

Selanjutnya, pada lelang 16 Maret, jumlah penawaran yang masuk adalah sebesar Rp40,08 triliun. Dari hasil tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp18,9 triliun. 

Pada lelang 30 Maret, jumlah penawaran yang masuk mencatatkan rekor terendah sepanjang 2021 dengan hasil Rp33,95 triliun. Dari hasil tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp4,75 triliun.

Hasil lelang kemudian mengalami perbaikan pada empat penyelenggaraan terakhir. Lelang 13 April lalu menghasilkan penawaran Rp42,97 triliun, sementara pada penawaran edisi 27 April 2021, pemerintah berhasil menghimpun dana Rp52,74 triliun.

Sementara itu, pada lelang 25 Mei lalu, pemerintah Indonesia mencatatkan hasil penawaran sebesar Rp78,16 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap dana sebanyak Rp32,55 triliun.

Pada lelang 8 Juni lalu, pemerintah berhasil menghimpun penawaran sebanyak Rp78,45 triliun dan penyerapan Rp34 triliun.

Selanjutnya, pada lelang 22 Juni 2021, angka penawaran mengalami penurunan menjadi Rp69,95 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap dana sebesar Rp30 triliun.

Kemudian, pada lelang 6 Juli, jumlah penawaran yang masuk adalah sebesar Rp83,42 triliun. Dari hasil tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp34 triliun.

Pada lelang 21 Juli, jumlah penawaran yang masuk tercatat sebanyak Rp95,55 triliun dengan serapan sebanyak Rp34 triliun. Pada lelang 3 Agustus lalu, pemerintah mencatatkan penawaran Rp107,78 triliun dengan penyerapan senilai Rp34 triliun.

Jumlah penawaran yang masuk kemudian menurun pada lelang edisi terakhir, 18 Agustus lalu dengan total Rp77,07 triliun dan serapan sebesar Rp30 triliun. Dua minggu berikutnya, pada 31 Agustus pemerintah mencatatkan hasil lelang tertinggi sepanjang tahun 2021 yaitu sebanyak Rp116,10 triliun dengan penyerapan senilai Rp21 triliun. 

Setelah mencetak rekor tertingginya, pada lelang 14 September jumlah penawaran turun menjadi Rp80,67 triliun dengan penyerapan sebanyak Rp21 triliun. Lelang selanjutnya pada 28 September pemerintah masih menyerap Rp21 triliun dari jumlah penawaran sebesar Rp58,83 triliun. 

Dan pada lelang terakhir jumlah penawaran lelang SUN pun kembali turun menjadi Rp50,15 triliun dengan dana yang diserap sebanyak Rp8 triliun sesuai dengan target indikatif yang ditetapkan sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper