Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Belum Mampu Kembali ke Zona Hijau, Asing Lepas Saham BBCA & BUKA

IHSG ditutup melemah tipis 0,04 persen atau 2,77 poin ke level 6.656.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mengurangi laju pelemahannya pada perdagangan hari ini, Selasa (19/10/2021), meskipun tidak sempat kembali ke zona hijau.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah tipis 0,04 persen atau 2,77 poin ke level 6.656. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang 6.613,89 - 6.677,60.

Dari seluruh konstituen, terpantau 247 saham menguat, 262 saham melemah dan 149 saham tidak bergerak dari posisi sebelumnya alias stagnan.

Hingga akhir perdagangan, total volume transaisi mencapai 24,05 miliar saham senilai Rp13,45 triliun. Adapun investor asing mencatata aksi beli bersih atau net buy senilai Rp584,80 miliar.

Meski melemah, investor asing terpantau justru banyak melakukan aksi beli atau net buy. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) diborong asing dengan net buy senilai Rp309,7 miliar. Namun saham BBRI ditutup melemah 0,23 persen ke Rp4.400.

Selanjutnya investor, asing juga terpantau membeli saham PT Astra International Tbk. (ASII) dengan net buy Rp149,3 miliar, disusul saham BBNI senilai Rp101,5 miliar.

Sementara itu, saham PT Bank Central Asia Tbk.  (BBCA) menjadi yang palign banyak dilepas asing dengan net sell senilai Rp230,3 miliar, disuslu PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) senilai Rp61,1 miliar.

IHISG melemah di tengah keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank indonesia (BI) untuk mempertahankan Suku bunga acuan BI 7-day reserve repo rate (BI-7DRR) di level 3,50 persen.

Keputusan ditetapkan sebagai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang terselenggara pada 18-19 Oktober 2021.

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan bank sentral juga pertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.

"Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Perry Warjiyo dalam paparan hasil RDG, Selasa (19/10/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper