Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar AS Hijau, Rupiah Tetap Dibuka Menguat

Mayoritas mata uang Asia terpantau menguat pada awal sesi hari ini, yang diikuti dengan laju rupiah.
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat meskipun indeks dolar AS juga bergerak di zona hijau.

Mengutip data Bloomberg, Senin (18/10/2021), rupiah dibuka menguat 14 poin atau 0,10 persen ke Rp14.060 per dolar AS. Sementara Indeks Dolar AS juga menguat 0,06 poin atau 0,07 ke 94,00.

Tim riset Monex Investindo Futures (MIFX) memprediksikan dolar AS berpotensi menguat dari tingginya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS seiring potensi pengetatan kebijakan moneter oleh Federal Reserve pada bulan depan.

Hingga 9.29 WIB, mata uang Asia lain terpantau bervariasi dengan yen Jepang menguat 0,13 persen, yuan China naik 0,02 persen, ringgit Malaysia cenderung mendatar, bath Thailand menanjak 0,04 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,18 persen. 

Adapun, sebelumnya, Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pergerakan rupiah pada Jumat kemarin dipengaruhi oleh data neraca perdagangan yang berhasil mempertahankan surplus di kisaran US$4 miliar.

Lonjakan harga komoditas menurutnya juga ikut mempengaruhi beberapa pergerakan emiten pada pasar saham.

Sementara itu, salah satu faktor yang akan mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah hari ini adalah tren perbaikan harga saham di AS. Beberapa emiten seperti Goldman Sachs mencatatkan kenaikan kinerja yang turut menopang Wall Street

"Sentimen ini turut didukung oleh rilis sejumlah data di AS seperti data retail sales AS yang mengalami perbaikan," kata Yusuf.

Di sisi lain, dari China pergerakan harga komoditas akan dipengaruhi oleh rilis data PDB China yang akan dirilis Senin besok. Ia mengatakab, ekspektasi pertumbuhan ekonomi China akan sedikit melandai akan mendorong konsolidasi untuk beberapa investor.

Seiring dengan hal tersebut, Yusuf memperkirakan hari ini nilai tukar rupiah akan berbalik melemah di kisaran Rp14.090 sampai Rp14.100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper