Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ETF Beri Lampu Hijau, Harga Bitcoin Terbang Lagi

Dengan pertumbuhan permintaan institusi dan ritel yang terus naik untuk aset senilai US$1 triliun itu, para spekulator mulai mengawasi kemungkinan kembalinya harga Bitcoin ke posisi tertinggi pada April di US$64.869.
Ilustrasi Bitcoin/Bloomberg
Ilustrasi Bitcoin/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Para trader Bitcoin bernapas lega melihat harga token digia terbesar itu kembali terbang ke bulan mendekati harga tertinggi tahun ini

Harga aset kripto terbesar di dunia ini naik 8 persen pada perdagangan Jumat (15/10/2021) dan Sabtu (16/10/2021) ke kisaran US$62.100 per Bitcoin dan membawa harganya reli lebih dari 40 persen bulan ini. Lonjakan harga itu terjadi setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS tampaknya siap untuk mengizinkan aset kripto diperdagangkan secara berjangka pertama kalinya.

Dengan pertumbuhan permintaan institusi dan ritel yang terus naik untuk aset senilai US$1 triliun itu, para spekulator mulai mengawasi kemungkinan kembalinya harga Bitcoin ke posisi tertinggi pada April di US$64.869.

"Kebijakan AS selalu menjadi hadiah besar dan menandakan validasi peraturan lebih lanjut dan penerimaan aset kripto. Momentum Bitcoin sekarang hanya masalah waktu sebelum harga tertinggi April kembali lagi,” kata Antoni Trenchev, pendiri pemberi pinjaman kripto Nexo, dilansir Bloomberg, Sabtu (16/10/2021).

Sepanjang sebulan terakhir, spekulasi persetujuan ETF mendorong harga Bitcoin, melampaui token lainnya, merebut 46 persen total nilai aset kripto yang ada di pasar. ETF (Exchange-Traded Fund) diperkirakan akan menambah ketertarikan aset tersebut dari investor yang cenderung membeli produk aset yang sudah lebih familiar

Tingkat pendanaan rata-rata tujuh hari untuk Bitcoin berjangka, naik menjadi 5 persen pada platform Binance. Itu lebih tinggi dibandingkan dengan hanya 1,9 persen pada akhir September dalam data Bybt yang dikumpulkan oleh The Block.

Adapun, menurut Bybt, nilai aset berjangka yang beredar di bursa kripto rebound menjadi US$21,5 miliar, dibandingkan dengan puncak US$27 miliar pada awal tahun ini, .

CEO CryptoQuant Ki Young Ju mengatakan harga Bitcoin terdorong oleh adanya pembelian besar-besaran mata uang kripto melalui bursa derivatif.

Hal ini menjadi tanda pergeseran dari beberapa bulan terakhir, ketika kenaikan Bitcoin mereda setelah anjlok pada Mei dan perhatian pelaku pasar beralih ke sejumlah spekulasi token lainnya yang tidak dapat dipertukarkan.

“Dengan struktur ETF yang terintegrasi dengan baik, kripto siap untuk menjadi arus utama,” kata Peter Rosenstreich, Kepala Strategi Pasar di Swissquote Bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper