Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Nantikan Emiten Teknologi dari Subsektor Ini

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan terdapat 11 subsektor teknologi yang akan menjadi pemimpin pasar.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia memperkirakan tiga subsektor teknologi ini akan menjadi pemimpin sektor pasar modal.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan terdapat 11 subsektor teknologi yang akan menjadi pemimpin pasar. Di antaranya adalah artificial intelligence, internet of things (IoT), big data, blockchain, 3D Printing, robotics, drones, gene editing, 5G, nanoteknologi dan solar panel.

“Para teknologi tersebut akan memberikan dampak yang luas bagi sosial dan ekonomi serta [kemajuan] teknologi lainnya,” katanya Jumat (15/10/2021).

Pada 2025, kapitalisasi pasar ke-11 subsektor itu diperkirakan dapat mencapai US$3,2 triliun. Jumlah itu naik signifikan bila dibandingkan dengan 2018 sebesar US$350 miliar.

Meski demikian, Nyoman menilai hanya aka nada tiga subsektor yang akan memimpin pasar modal yaitu IoT, Robotics dan solar panel. Adapun kapitalisasi pasar subsektor IoT diperkirakan mampu menyentuh US$3,2 triliun.

Selain itu, Nyoman optimistis pasar modal mampu menggaet lebih banyak perusahaan untuk maju menjadi emiten. Pasalnya, pemerintah menjanjikan rasio pajak yang rendah dibandingkan dengan negara tetangga.

Pasalnya, Indonesia menjadi negara dengan pencatatan saham tertinggi di kawasan ASEAN. Menurutnya pencatatan saham di Thailand hanya sebanyak 24 perusahaan, Malaysia 23 perusahaan, Filipina 4 perusahaan dan Singapura 1 perusahaan.

"Sampai dengan September tahun ini, BEI mencatat ada 38 perusahaan yang IPO di BEI, dan di pipeline masih terdapat beberapa perusahaan dalam pipeline bursa," katanya.

Adapun dari sisi penggalangan dana tercatat sebesar Rp33,2 triliun atau naik lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya di kisaran Rp 5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper