Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREMIUM NOTES: Sinyal Presiden, Prospek Saham Properti, hingga Dukungan Putin untuk Bitcoin dkk

Sementara emiten telekomunikasi pelat merah (TLKM) bergerilya menggaet mitra hingga ke negara lain, prospek saham perusahaan-perusahaan properti juga masih relatif menarik.
Kebun Sawit. /Sinar Mas Agribusiness
Kebun Sawit. /Sinar Mas Agribusiness

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks sektoral properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup pada level 864,05, menguat 1,22 persen pada perdagangan Kamis (14/10/2021). Reli hari ketiga beruntun ini membuat total penguatan indeks tersebut dalam sebulan terakhir menyentuh 6,55 persen, seturut data Bloomberg.

Sejumlah emiten dengan rekam jejak perdagangan saham relatif likuid seperti PT Bumi Seropong Damai Tbk. (BSDE), PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) hingga PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) pun tampil perkasa.

Dari keempat emiten tersebut, dalam sebulan terakhir hanya LPKR yang mengalami tren kenaikan harga saham di bawah kenaikan indeks. Sedangkan tiga nama lainnya kompak menguat dalam rentang 9-12 persen.

1. Saham Properti 2021, Menimbang CTRA, BSDE, SMRA atau LPKR untuk Investasi

Maka, tidak berlebihan bila saham-saham properti di atas menjadi unggulan sejumlah analis. Apalagi, kinerja sektor properti diramal masih akan positif sampai akhir tahun seiring masih berlakunya insentif pajak serta suku bunga rendah.

Lantas, saham emiten mana yang saat ini paling menggiurkan untuk dikoleksi?

Pembahasan selengkapnya dapat Anda baca di sini.

2. Babak Baru Duet Telkom (TLKM) & Elon Musk

Sinergi antara emiten telekomunikasi pelat merah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan salah satu mitra barunya, yakni SpaceX besutan taipan Elon Musk berlanjut.

Belum lama ini TLKM memang menyatakan terbuka untuk bermitra dengan pihak manapun yang memiliki kompetensi dalam pemanfaatan teknologi satelit. Termasuk satelit LEO Starlink, yang merupakan anak usaha SpaceX.

Kini, kolaborasi antara TLKM dengan perusahaan asal Negeri Paman Sam itu menemui makin menemui titik terang.

“Beberapa hal teknis telah disepakati bersama. Namun belum dapat kami informasikan sehubungan adanya nondisclosure agreement,” kata Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia Pujo Pramono.

Starlink adalah satelit orbit bumi rendah yang mampu memberikan kecepatan internet hingga puluhan Mbps dengan latensi rendah. Pujo mengatakan perseroan berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan konektivitas digital di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan geografis Indonesia, kata Pujo, satelit berperan dalam mengakselerasi pemerataan konektivitas digital hingga ke pelosok Nusantara. Rencananya, layanan satelit Starlink bisa dinikmati di seluruh dunia, kecuali Kutub Utara dan Kutub Selatan.

Pembahasan lebih lengkapnya dapat Anda baca di sini.

 

3. Cryptocurrency Bitcoin Cs. Dapat Dukungan dari Vladimir Putin

Polarisasi sikap antara Rusia dan AS tampaknya tidak berlaku dalam hal pandangan terhadap aset kripto. Pasalnya, alih-alih bersikap kontra layaknya China, negara yang disebut pertama belakangan mulai mengubah sikap dan menyiratkan dukungan terhadap Bitcoin dan kolega.

“Cryptocurrency memiliki hak untuk eksis dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sebelumnya, Bank Sentral Rusia telah berulang kali memperingatkan investor bahwa pasar aset kirpto sangat fluktuatif. Mata uang digital juga belum mendapat restu untuk digunakan sebagai metode pembayaran di dalam negeri. Namun, di sisi lain belum ada pula rencana dari negara tersebut untuk memberlakukan larangan menyeluruh terkait penggunaan Bitcoin cs, sebagaimana yang telah ditempuh China.

Seperti diwartakan Bloomberg, sikap Rusia tidak lepas dari konteks pencarian alternatif mata uang untuk berdagang di pasar global. Sejak ditampar sanksi AS pada 2014, menyusul pencaplokan Krimea. Rusia dalam hal ini cukup kesulitan untuk melakukan transaksi dengan negara lain menggunakan mata uang dolar AS.

Pembahasan selanjutnya dapat Anda baca di sini.

4. Sinyal Presiden Hentikan Ekspor CPO & Prospek Emiten Sawit

Presiden Joko Widodo kembali menyuarakan rencananya untuk terus mengerem ekspor minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO). Pernyataan terakhir dilontarkan Jokowi dalam sebuah pidato sambutan di Lemhannas, Rabu (14/10/2021).

Apa yang disampaikan Jokowi memang baru sebatas rencana. Namun, dalam pernyataan kali ini Jokowi juga menjanjikan ancang-ancang berupa pembentukan tim pengacara khusus untuk melawan potensi gugatan negara pengimpor CPO.

“Di suatu titik nanti, setop yang namanya ekspor CPO. Harus jadi kosmetik, harus jadi mentega, harus jadi biodiesel, dan turunan lainnya [di dalam negeri].”

Sejauh ini, pelaku pasar khususnya emiten perkebunan sawit di pasar modal belum melihat wacana tersebut sebagai kendala.

Selengkapnya dapat Anda baca di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper