Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Sektor Ini Berpotensi Galang Dana Jumbo dari Rights Issue

Investor dapat memantau aksi rights issue dari emiten di sektor finansial, kesehatan, infrastruktur dan basic material.
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Penerbitan saham baru untuk menggalang dana jumbo berkemungkinan terealisir dari empat sektor utama.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan, Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan tahun ini banyak emiten ramai-ramai melakukan rights issue. Pasalnya penggalangan modal lewat aksi itu dapat memperkuat struktur permodalan akibat kinerja tahun lalu yang tertahan.

“Tujuan lain adalah untuk akselerasi bisnis menuju digitalisasi, dimana ekosistem ekonomi dengan platform digital mengalami percepatan yang signifikan di tahun-tahun pandemi,” katanya kepada Bisnis pada Senin (11/10/2021).

Frankie menambahkan sektor seperti finansial, kesehatan, infrastruktur dan basic material, cukup menarik bagi investor yang ingin memburu aksi tersebut. Pada sektor finansial aksi korporasi itu dilakukan untuk mempertebal struktur permodalan.

Dana segar juga dapat digunakan untuk memperbesar arus kredit sebagai salah satu pendapatan utama sektor ini sesuai dengan pemulihan ekonomi.

“Sementara untuk healthcare sendiri juga menarik karena sektor kesehatan masih cukup relevan saat ini. Juga sektor infrastruktur dan basic material sebagai upaya untuk mendukung operasional proyek-proyek yang sedang dan akan dikerjakan,” imbuhnya.

Frankie optimistis sentimen-sentimen tersebut dapat menopang perolehan dana jumbo yang akan dihimpun oleh para emiten. Dia pun melihat tren rights issue bisa saja berlanjut sampai tahun depan, namun sepertinya tidak seramai tahun ini.

Adapun tujuan utama dari rights issue adalah menambah struktur permodalan perseroan. Menurutnya modal yang dikumpulkan dengan penerbitan saham baru itu bisa digunakan untuk ekspansi bisnis, melunasi hutang atau hanya untuk memperkuat struktur permodalan usaha. Hal itu demi memperbaiki rasio-rasio inti keuangannya.

Frankie berpendapat penerbitan saham baru adalah hal yang wajar dilakukan. Sebab, pengumpulan dana melalui aksi itu memiliki banyak keuntungan bagi perseroan.

Salah satunya emiten tidak perlu mencari sumber pembiayaan dengan beban keuangan seperti pinjaman bank. Penambahan jumlah saham beredar juga diharapkan dapat berimbas pada harga saham yang menjadi sedikit lebih ekonomis dan lebih likuid yang bisa menarik lebih banyak kalangan investor.

“Namun yang dikuatirkan memang adalah soal kemampuan pasar dan juga pemegang saham sebelumnya untuk menyerap saham baru tersebut. Namun begitu hal ini dapat dimaksimalkan dengan persentase rights issue dan tujuan utama yang dilakukan oleh suatu emiten,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper