Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timah (TINS) Kembangkan Kawasan Wisata dari Lahan Bekas Tambang

Proyek PT Timah Tbk. seluas 17,7 hektare ini berdiri di atas eks tambang timah milik perusahaan yang beroperasi pada periode 2010 – 2013 lalu.
Salah satu fasilitas di Kampong Reklamasi Selinsing yang dikelola PT Timah Tbk merupakan dermaga pada danau buatan. Fasilitas tersebut berdiri diatas bekas tambang milik perusahaan yang beroperasi pada 2010 -2013 lalu./Istimewa
Salah satu fasilitas di Kampong Reklamasi Selinsing yang dikelola PT Timah Tbk merupakan dermaga pada danau buatan. Fasilitas tersebut berdiri diatas bekas tambang milik perusahaan yang beroperasi pada 2010 -2013 lalu./Istimewa

Bisnis.com, BELITUNG – PT Timah Tbk (TINS) mengembangkan kawasan wisata pada salah satu eks tambangnya di Provinsi Bangka Belitung. Kedepannya, tempat tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu motor penerimaan desa.

Kepala Bagian Lingkungan Hidup dan Reklamasi PT Timah Tbk sekaligus Pengawas Kampong Reklamasi Selinsing Rahardian Budi Permana mengatakan proyek seluas 17,7 hektare ini berdiri di atas eks tambang timah milik perusahaan yang beroperasi pada periode 2010 – 2013 lalu.

Adapun, Kampong Reklamasi terletak di Desa Selinsing, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung.

Ia menjelaskan, pada tahun 2013 -2016 lahan ini dikelola bersama dengan Pemerintah Daerah Belitung Timur. Namun, karena pengelolaan tersebut dinilai kurang baik, PT Timah memutuskan untuk berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kampong Reklamasi Selinsing

“Sudah mulai kami kelola intens sejak 2017 dengan penanaman hortikultura, tanaman buah, tanaman cepat tumbuh, peternakan, perikanan, hingga pariwisata,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (11/10/2021).

Rahardian melanjutkan, fasilitas Kampong Reklamasi saat ini sudah cukup lengkap. Kampong Reklamasi memiliki beberapa perkebunan buah seperti buah naga dan durian. Selain itu, area peternakan sapi dan penangkaran ikan juga tersedia pada fasilitas ini.

Kampong Reklamasi juga memiliki beberapa sarana prasarana penunjang terkait seperti toilet, fishing villa, dermaga danau buatan, wahana air, parabolic shelter hingga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 10 kilowatt peak (KwP).

“Sejak awal sudah kami kembangkan secara serius, rata-rata per tahunnya kami keluarkan dana Rp1 miliar. Kalau sekarang sudah bertambah menjadi sekitar Rp5 miliar,” lanjutnya.

Ia mengatakan, Kampong Reklamasi diarahkan untuk menjadi salah satu objek wisata yang berada di wilayah tersebut. Saat ini, pihaknya telah mengantongi izin lingkungan untuk fasilitas tersebut dan tengah mengurus izin pariwisata.

Sementara itu, Kepala Desa Selinsing Hariyanto menambahkan kehadiran Kampong Reklamasi diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan daerahnya di masa depan. Ia mengatakan, dengan kolaborasi PT TImah dan BUMDes setempat, pengelolaan tempat tersebut akan berjalan dengan profesional, efektif, dan efisien.

“Saat ini memang belum dibuka untuk umum karena sedang menunggu izin pariwisata dan juga izin keramaian. Tetapi, saya yakin ke depannya Kampong Reklamasi dapat menjadi sumber penerimaan desa yang baik,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper