Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor Sido Muncul (SIDO) Melejit, Ini Sebabnya!

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) berhasil mencatatkan kinerja ekspor yang mumpuni hingga kuartal III/2021 dengan pengembangan distribusi di negara-negara fokus seperti Nigeria, Malaysia dan Filipina.
Pekerja memindahkan bahan limbah yang diambil dari jamu di pabrik PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, Senin (10/2/2014). Bloomberg/Dimas Ardian
Pekerja memindahkan bahan limbah yang diambil dari jamu di pabrik PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, Senin (10/2/2014). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Ekspor produk farmasi dan jamu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) mencetak kinerja pertumbuhan 38 persen sepanjang tahun ini hingga September 2021. 

Direktur Utama Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul David Hidayat menjelaskan strategi ekspor sampai dengan kuartal III/2021 adalah dengan pengembangan distribusi di negara-negara fokus seperti Nigeria, Malaysia dan Filipina.

"Perseroan juga fokus dengan pengembangan negara-negara baru terutama di sekitar Asia untuk penetrasi pasar di tahun mendatang," paparnya kepada Bisnis, Minggu (10/10/2021).

Lebih lanjut, pencapaian ekspor tahun berjalan per September 2021 meningkat sebesar 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja ekspor yang ciamik ini akan terus dipertahankan hingga kuartal IV/2021.

David menjelaskan anak usahanya juga sudah mendapatkan kontrak pemesanan yang perlu dikirimkan hingga akhir tahun.

"Anak perusahaan kami, Semarang Herbal Indoplant telah mengantongi order yang harus  terkirim  sampai akhir tahun ini. Sehingga total penambahan sekitar USD 3,5 juta dibandingkan dengan 2020," paparnya.

Direktur Keuangan Sido Muncul Leonard dalam acara paparan publik menyatakan pandemi Covid-19 memberikan katalis positif bagi perseroan lantaran gaya hidup sehat menjadi hal yang utama saat ini dan kemudian menggenjot kinerja perseroan. 

“Untuk menghadapi situasi yang dinamis saat ini, manajemen dan tim sudah bergerak lebih cepat dan disiplin dalam mengeksekusi strategi kami,” ungkap Leonard.

Seperti yang terdahulu, bisnis Sido Muncul berfokus pada pasar domestik. Leonard mengungkapkan selama lonjakan kasus varian delta Covid-19 terjadi di Indonesia, permintaan pasar domestik untuk produk-produk herbal dan suplemen mengalami lonjakan signifikan. 

Oleh karena itu, Leonard menyebutkan bahwa perseroan menangkap kesempatan itu dengan menyediakan berbagai produk-produk kesehatan dan suplemen. Menurutnya hal tersebut adalah salah satu inisiatif perseroan untuk meningkatkan brand awareness.

Selanjutnya, SIDO juga mencoba melebarkan bisnis dengan cara diversifikasi produk sebagai salah satu pemain utama di industri consumer health di Indonesia. 

Pada semester I/2021, Leonard mengungkapkan SIDO telah meluncurkan 9 produk baru. Tidak hanya itu, perseroan juga memperluas jaringan outlet hingga mencapai 125.000 pedagang besar grosir dan ritel.

“Kita memastikan ketersediaan dan akses konsumen untuk memperoleh produk Sido Muncul di seluruh Indonesia supaya dapat dijangkau lebih mudah,” katanya. 

Sedangkan pada semester II/2021 ini perseroan akan meluncurkan empat produk baru yang meliputi segmen herbal dan suplemen serta food and beverages

Leonard juga menyebutkan bahwa perseroan akan melakukan transformasi digital setelah penjualan online mengalami pertumbuhan 11 kali lipat pada tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Menurutnya semakin banyak konsumen Indonesia yang telah terbiasa dengan berbelanja kebutuhan sehari-hari via online. Perseroan katanya telah bekerja sama dengan lebih dari 20 e-commerce dan marketplace di Indonesia. 

Guna mendukung keberlangsungan dan keberlanjutan usaha, perseroan ujar Leonard tetap melakukan pengembangan bisnis atau business improvement dengan melakukan investasi pada energi terbarukan, melakukan pemasangan solar panel di area pabrik dan membangun green house.

Dari segi penjualan ekspor, tahun ini perseroan masih mempertahankan momentum pemulihan dan menjadikan Nigeria dan Malaysia sebagai kontributor utama. Leonard menyebutkan, alih-alih melakukan ekspansi ke negara lain, perseroan memilih untuk tetap fokus pada dua negara tersebut.

SIDO konsisten mencetak pertumbuhan laba bersih 2 digit hingga semester pertama tahun 2021. Adapun kinerja keuangan yang apik ini didorong oleh kinerja penjualan yang tumbuh sebesar 13 persen menjadi Rp1,65 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,5 triliun.

Naiknya penjualan pada kuartal II/2021 karena permintaan produk Tolak Angin yang tinggi selama Ramadan, serta produk-produk suplemen dan vitamin pada saat terjadinya lonjakan kasus Covid-19 yang ke-2 di Indonesia.

Selain itu, perusahaan juga terus menjaga efisiensi utilisasi pembiayaan sehingga rasio biaya operasional terhadap penjualan konsolidasian tetap terjaga di level 19 persen-20 persen.

Kenaikan pada penjualan bersih ditambah biaya manajemen yang solid mendorong pertumbuhan laba bersih setelah pajak sebesar 21 persen atau menjadi Rp502,00 miliar pada semester pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu sebesar Rp413,79 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper