Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Respons Positif Data Cadev RI, Rupiah Ditutup Perkasa

Bersama dengan rupiah, yuan China menguat 0,40 persen, rupee India naik 0,34 persen, dan yen Jepang naik 0,11 persen.
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah ditutup menguat pada hari ini bersama mayoritas mata uang lainnya di kawasan Asia Pasifik.

Mengutip Bloomberg pada Kamis (7/10/2021), mata uang Garuda ditutup terapresiasi 0,25 persen menjadi Rp14.216 per dolar AS.

Bersama dengan rupiah, yuan China menguat 0,40 persen, rupee India naik 0,34 persen, dan yen Jepang naik 0,11 persen.

Pada saat bersamaan, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang turun 0,12 persen menjadi 94.160.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan pasar merespons positif rilis Bank Indonesia mengenai posisi cadangan devisa Indonesia senilai US$146,9 miliar per September 2021.

“Angkanya tumbuh tipis 1,45 persen dibandingkan periode sebelumnya, yakni US$144,8 miliar dan posisi cadev tersebut setara dengan pembiayaan 8,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah,” jelas Ibrahim dalam riset harian, Kamis (7/10/2021).

Adapun, cadangan devisa Indonesia berada diatas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan dan cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Ibrahim memaparkan bahwa peningkatan posisi cadangan devisa pada September 2021 dipengaruhi, a.l. oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan utang luar negeri pemerintah.

Di sisi lain, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI resmi menyetujui Rancangan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (RUU HPP) menjadi UU. Dengan begitu, segala aturan yang berada di dalamnya bisa dijalankan mulai tahun depan.

Selanjutnya, pemerintah juga akan kembali menerapkan program pengampunan pajak mulai 1 Januari 2022 mendatang. Dengan program tersebut, wajib pajak dapat mengungkapkan harta bersih yang belum atau kurang diungkapkan dalam surat pernyataan kepada negara.

Sementara dari eksternal, pasar masih mencermati program pengurangan stimulus oleh Bank Sentral AS dan pergerakan harga komoditas energi yang dapat bertindak sebagai rem pertumbuhan ekonomi.

Untuk perdagangan di akhir pekan ini (8/10/2021), Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dan kembali menguat pada rentang Rp14.190 - Rp14.230.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper