Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unilever Bangkit! Sahamnya Melesat 14 Persen

Sekitar 1 jam perdagangan hari ini, saham Unilever melesat 14 persen lebih.
Logo Unilever/Bloomberg
Logo Unilever/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah cenderung melemah sepanjang 2021, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) melejit 14 persen lebih pagi ini.

Pada perdagangan Kamis (7/10/2021) pukul 09.59 WIB, saham UNVR naik 14,29 persen atau 610 poin menjadi Rp4.880. Total transaksi mencapai Rp484,25 miliar dengan frekuensi 29.895 kali transaksi. Kapitalisasi pasarnya sebesar Rp186,17 triliun.

Investor asing cenderung masuk ke saham UNVR dengan net buy Rp114,85 miliar. Namun, sepanjang 2021, saham UNVR masih turun 33,47 persen.

Belum ada kabar terbaru dari UNVR terkait kinerja. Namun, Unilever Indonesia akan mengangkat mantan Group Chief Marketing Officer Gojek yaitu Ainul Yaqin menjadi Direktur salah satu divisi portofolio terbesar perseroan.

Pengangkatan Ainul Yaqin sebagai Direktur Beauty and Personal Care (BPC) akan diusulkan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 1 November 2021 mendatang.

Adapun, Ainul Yaqin pernah menjabat sebagai Group CMO PT Aplikasi Karya Anak Bangsa yang membawahi marketing Gojek di pasar Indonesia dan internasional. Ainul Yaqin juga merupakan orang di balik berbagai strategi dan kampanye Gojek yang telah menghasilkan pertumbuhan bisnis lebih kuat.

Sebenarnya Ainul Yaqin bukan orang baru di Unilever. Sebelum bergabung dengan Gojek, Ainul Yaqin merupakan salah satu pimpinan bisnis senior di Unilever dengan beberapa posisi yang pernah didudukinya di Unilever a.l. VP Strategic Transformation-Southeast Asia&Australasia; Marketing Director-Home Care&Foods (Unilever Indonesia); Marketing Director-Foods (Unilever Indonesia); serta Marketing Director Home and Personal Care (Unilever Malaysia/ Singapore).

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menyampaikan divisi Beauty and Personal Care (BPC) yang akan dibawahi Ainul Yaqin itu merupakan divisi penting yang memberikan kontribusi paling besar terhadap total bisnis Unilever Indonesia.

“Selain itu, BPC sebagai industri juga terus berkembang, sehingga dibutuhkan figur pimpinan yang berpengalaman, gesit, inovatif, dan berpemikiran maju untuk memenangkan kompetisi di kategori ini,” tulis Ira dalam siaran pers, dikutip Senin (4/10/2021).

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, UNVR membukukan penurunan penjualan bersih sebesar 7,34 persen menjadi Rp20,17 triliun dari sebelumnya Rp21,77 triliun.

Laba sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (EBITDA) tercatat turun 13,98 persen menjadi Rp4,55 triliun pada semester I/2021 dari sebelumnya Rp5,29 triliun pada semester II/2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper