Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik ke 6.162,55, Investor Asing Borong Saham Rp1,7 Triliun

Pada sesi II, IHSG ditutup naik 0,81 persen atau 49,44 poin menjadi 6.162,55 seiring dengan aksi net buy investor asing Rp1,7 triliun.
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil menguat pada perdagangan Rabu (29/9/2021) seiring dengan aksi beli jumbo oleh investor asing.

Pada sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG ditutup naik 0,81 persen atau 49,44 poin menjadi 6.162,55. Sepanjang sesi, indeks yang tadinya tertekan berhasil merangkak ke zona hijau, bergerak dalam rentang 6.086,26-6.162,55.

Sejumlah 262 saham naik, 270 saham turun, dan 124 saham stagnan. Total transaksi jelang penutupan mencapai Rp13,38 triliun dengan aksi beli bersih investor asing Rp1,7 triliun.

Investor asing cenderung masuk ke sejumlah saham big caps seperti BBCA, UNTR, dan ASII dengan net buy masing-masing Rp290,7 miliar, Rp108,5 miliar, dan Rp87,5 miliar. Selain itu, terjadi crossing saham VICI, dimana broker asing masuk hingga Rp613,86 miliar pada sesi I.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam risetnya mengatakan, pasar domestik sedang berada di dalam situasi tertekan seiring dengan kondisi serupa yang terjadi di pasar global.

Ia mengatakan aksi jual yang terjadi akan mempengaruhi pergerakan di saham Asia pada hari ini, dimana penurunan tersebut merupakan penurunan yang terburuk sejak bulan Mei silam.

Ia menjelaskan, kekhawatiran saat ini terfokus terhadap potensi default Pemerintahan Amerika Serikat akibat tidak dinaikkannya plafon utang yang memberikan kecemasan kepada investor.

Senat Partai Republik pada hari Senin kemarin membatalkan Rancangan Undang Undang yang akan mendanai pemerintah dan memberikan penangguhan plafon utang AS.

Sementara itu, dari dalam negeri, pelonggaran kembali aktivitas menjadi harapan pada naiknya serapan belanja pemerintah dari pembangunan. Hal tersebut dinilai dapat menjaga konsumsi dan pertumbuhan ekonomi per daerah.

“Naiknya serapan anggaran infrastruktur menjadi penopang naiknya konsumsi dan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup melemah 0,15 persen atau 9,38 poin dan parkir pada level 6.113,11 pada akhir perdagangan Selasa (28/9/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper